Luhut Ungkap Kasus COVID-19 Jakarta Naik Lagi, Ini Respons Wagub Riza
- ANTARA/Ricky Prayoga
VIVA – Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria angkat bicara soal kasus COVID-19 di Ibu Kota yang kembali mengalami lonjakan. Kenaikan kasus itu bisa saja karena ada pelonggaran pada Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 1 di Jakarta
"Adanya pelonggaran PPKM masuk di level 1 maka potensi orang yang ke luar rumah seperti yang saya sampaikan meningkat, interaksi meningkat, kerumunan meningkat maka akhirnya potensi penyebaran dapat meningkat," kata Riza di kantornya, Jakarta, Selasa, 9 November 2021.
Kasus COVID-19 di Jakarta tentunya akan mengalami lonjakan lagi apabila masyarakat abai atau tak patuh terhadap protokol kesehatan.
Baca juga: Di Atas Jurang 80 Meter, PUPR Buat Jembatan Gantung Kaca Pertama RI
Karena itu, ia meminta masyarakat agar tetap ada di rumah. Pastikan menggunakan, melaksanakan protokol kesehatan dan pastikan sudah mendapatkan vaksin.
"Kalau itu dilaksanakan Insya Allah tidak akan ada peningkatan di DKI Jakarta namanya Ibu Kota pusat interaksi dunia, pusat interaksi ini ada di Jakarta. Karena Jakarta Ibu Kota dari dalam luar negeri ada di Ibu Kota semua ke luar masuknya," katanya.
Kendati begitu, ia menyebutkan, bahwa Jakarta sudah berhasil dan sukses meningkatkan upaya pencegahan. Untuk tempat tidurnya 5 persen BOR. ICU-nya 11 persen. Kemudian, vaksinnya sudah nambah lagi 10.956.471 dosis 1, untuk dosis 2-nya 8.553.541.
"Sudah luar biasa dari target 11,4 juta. 500 ribuan lagi selesai, mudah-mudahan dalam satu mingguan sudah memenuhi target vaksinasi," katanya.
Sentra Vaksinasi Covid-19 ANTV TVOne
- VIVA/M Ali Wafa
Karena itu, masyarakat harus waspada sekalipun sudah level 1, harus patuh taat dan disiplin serta sudah harus dapat vaksin dosis 1.
Sebelumnya, Koordinator PPKM se Jawa-Bali yang juga Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan menyebut beberapa wilayah di Jakarta tengah mengalami kenaikan kasus harian COVID-19.
Luhut pun meminta kewaspadaan masyarakat meskipun secara umum kenaikan bisa dikatakan belum siginifikan.
"Di Jakarta di Jakarta Utara, Timur, Barat, Selatan itu hampir semua trennya ada naik, jadi kita semua mohon kita semua hati-hati melihat ini," kata Luhut.
