Irjen Fadil Ingin Tim Jaguar Cs Belajar HAM ke SPN Lido

Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran (tengah)
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Kapolda Metro Jaya, Inspektur Jenderal Polisi Fadil Imran menyebut Anggota Kepolisian yang patroli malam seperti yang sering dilakukan Tim Jaguar Polres Depok dan Raimas Backbone Polres Jakarta Timur akan dirikim ke Sekolah Polisi Negara Lido, Sukabumi, Jawa Barat guna dididik soal Hak Asasi Manusia.

Menkum Supratman: Dulu Kemenkumham Itu Kementerian yang Sangat Gemuk

"Nanti kami bangun semua, bawa ke SPN Lido, kami didik pespektif tentang HAM, persepektif tentang kejahatan, perspektif tentang komunikasi public speaking, persepektif tentang transformasi organisasi," ujarnya seperti dikutip dari akun Instagram @kapoldametrojaya, Kamis 4 November 2021.

Kata Irjen Fadil, mereka nantinya bukan patroli malam selama dua jam, namun patroli lima jam dalam satu malam. Mantan Kapolda Jawa Timur itu mengatakan struktur tim ini akan diperbaiki, begitupun kultur, instrumental, peralatan dan aspek-aspek pendukung secara hukumnya. 

Legislator PDIP-Eks Menkumham Ingatkan Menteri HAM Natalius Pigai Realistis soal Anggaran

"Semangat untuk menghormati hak asasi ini semakin besar. Saudara, jangankan orang baik, maling pun harus kita hormati hak asasinya. Tersangkapun harus kita hargai dan junjung tinggi haknya," ujar dia.

Lebih lanjut dia mengatakan, pada satu tim patroli akan disiapkan 10 sepeda motor, bajunya akan diseragamkan. Mereka juga akan dilatih judo. Selain itu, mereka pun dilengkapi perlatan tes narkoba dan alkohol. Para anggota patroli malam juga harus absen geotag.

Minta Anggaran Rp 20 Triliun, Menteri Natalius Pigai: Bagi Kami Pembela HAM Itu Biasa Saja

"Disitu dia bawa perlataan test kit narkoba, alkohol. Mambis (Mobile Automated Multi-Biometric Indetification System) supaya kalau ada orang bohong identitasnya dia bisa langsung (ketahuan). Nanti kami membuat absen geotag jadi dia (anggota) kemana-mana tinggal lihat saja. Tim Jaguar benar engak ke Tapos? Benar enggak ke Sawangan, dari geotagnya itu nanti (ketahuan), kami berikan juga helmet cam, jadi kalau terjadi kontak dengan pelaku (tindak kriminal) anggota ini bisa terlindungi dirinya dari alat bukti visual tersebut," paparnya lagi.

Sebelumnya diberitakan, Kepala Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya Irjen Pol Fadil Imran berencana membubarkan unit-unit patroli keamanan polisi seperti tim Jaguar, Rajawali, Cobra, dan sejenisnya untuk menghindari aparat bertindak sewenang-wenang terhadap warga. 

Fadil tak akan sekadar membubarkan tim-tim itu, melainkan akan menertibkan mereka untuk dilatih berbagai macam pengetahuan dan keterampilan dan dilengkapi peralatan yang memadai hingga menjadi tim yang profesional.

"Saya rencananya akan mengumpulkan patroli roda dua, nanti saya akan berikan pelatihan khusus, saya akan siapkan helmnya, kendaraannya, senjatanya. Kemudian kami juga akan siapkan SOP-nya juga supaya jangan ada lagi [tim] Jaguar, Cobra, apalagi itu tim Ketupat Sayur, tim Lele apa itu, macam-macam," kata Fadil kepada wartawan, Sabtu, 30 Oktober 2021.

Hal ini ditengarai karena ulah oknum polisi patroli malam yang salah prosedur saat melakukan penggeledahan. Aksi Aipda Monang Parlindungan Ambarita atau yang lebih dikenal Aipda Ambarita dalam program televisi swasta viral di media sosial.

Pada saat itu dia tampak menyita dan memeriksa telepon genggam seorang pemuda tanpa surat izin penggeledahan. Video ini viral di berbagai media sosial. Salah satunya ada di akun Twitter. Semisal salah satunya akun Twitter @xnact.

Akun tersebut menyoroti tindakan tak sesuai standar itu. Ambarita sendiri beralasan mau memeriksa ponsel pria itu untuk mencari adakah rencana mau melakukan tindak pidana. Namun pria tersebut menolak. Pria tersebut mempertanyakan bagaimana bisa polisi bebas memeriksa telepon genggamnya padahal hal itu merupakan ranah privasi.

"Polisi tiba-tiba ambil HP lalu periksa isi HP dengan alasan mau memeriksa barangkali ada rencana perbuatan pidana yang dilakukan melalui HP. Boleh, tapi harus didahului dugaan tindak pidana. Sejak kapan pak pol bebas geledah HP dan privasi orang atas dasar suka-suka dia," demikian bunyi kicauan dalam Twitter seperti dikutip, Selasa 19 Oktober 2021.

Buntut hal ini, Aipda Monang Parlindungan Ambarita dimutasi sebagai Bintara Humas Polda Metro Jaya. Hal itu sesuai Surat Telegram yang ditandatangani Karo SDM Polda Metro Jaya, Kombes Putra Narendra. Telegram yang diteken itu bernomor: ST/458/X/KEP/2021, tertanggal 18 Oktober 2021.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya