Tim Jaguar Cs Tak Dibubarkan, Kapolda Metro: Diisi Polisi Ganteng
- Istimewa
VIVA – Kapolda Metro Jaya, Inspektur Jenderal Polisi Fadil Imran mengatakan polisi patroli malam seperti tim jaguar dan raimas backbone tidak dibubarkan. Ia bilang tim patroli malam akan diisi polisi-polisi berparas tampan.
"Isinya diisi oleh polisi yang ganteng-ganteng, wangi-wangi," kata Fadil seperti dikutip dari akun Instagram @kapoldametrojaya, Kamis 4 November 2021.
Fadil pun meluruskan pernyataan yang akan membubarkan tim-tim ini. Maksud dia, bukan dibubarkan. Namun, tim ini akan dibenahi dan dibekali ilmu serta peralatan.
Dia mencontohkan, seperti jumlah personel polisi patroli malam dari Polda Metro Jaya ada 50 personel. Kemudian, setiap Polres ada 10 personel. Maka itu, dengan jumlah seperti itu, ia yakin bila ada kejadian seperti tawuran pada malam hari akan bisa langsung dibubarkan dengan cepat.
"Bayangkan kalau kita punya 50 di Polda, malam itu masing-masing Polres punya 10. Begitu ada tawuran di Menteng Wadas atau di Jakarta Timur di Kampung Berlan, 50 dari Polda geser ke sana, Polres Jakarta Pusat yang deket geser ke sana, Polres Jakarta Timur juga, sudah 80 beres itu saya kira saudara-saudara," kata eks Kapolda Jawa Timur tersebut.
Sebelumnya, Irjen Fadil mau membubarkan unit-unit patroli keamanan polisi seperti tim Jaguar, Rajawali, Cobra, dan sejenisnya. Rencana ini untuk menghindari aparat bertindak sewenang-wenang terhadap warga.
Fadil mengatakan tak sekadar membubarkan tim-tim itu, melainkan akan menertibkan mereka untuk dilatih berbagai macam pengetahuan dan keterampilan. Tim itu, kata dia, juga akan dilengkapi peralatan yang memadai hingga menjadi tim yang profesional.
"Saya rencananya akan mengumpulkan patroli roda dua. Nanti saya akan berikan pelatihan khusus. Saya akan siapkan helmnya, kendaraannya, senjatanya," jelas Fadil, Sabtu, 30 Oktober 2021.
Dia menekankan, akan disiapkan standar operasional prosedurnya atau SOP-nya. "Supaya jangan ada lagi [tim] Jaguar, Cobra, apalagi itu tim Ketupat Sayur, tim Lele apa itu, macam-macam," kata Fadil.
Belum lama ini, Polri disorot karena aksi oknum polisi patroli malam yang salah SOP saat melakukan penggeledahan. Aksi Aipda Monang Parlindungan Ambarita atau yang lebih dikenal Aipda Ambarita dalam program televisi swasta viral di media sosial.
Saat itu, Aipda Ambarita tampak memaksa untuk memeriksa telepon genggam seorang pemuda tanpa surat izin penggeledahan. Video ini viral di berbagai media sosial. Salah satunya di Twitter seperti diunggah satunya oleh akun Twitter @xnact.
Buntut aksinya, Aipda Ambarita dimutasi sebagai Bintara Humas Polda Metro Jaya. Mutasi itu merujuk Surat Telegram yang ditandatangani Karo SDM Polda Metro Jaya, Kombes Putra Narendra. Telegram yang diteken itu bernomor: ST/458/X/KEP/2021, tertanggal 18 Oktober 2021.