Pejalan Kaki yang Tewas Ditabrak di Cilandak Mau Salat Subuh
- U-Report
VIVA - Polisi memeriksa rekaman kamera Closed Circuit Television soal dugaan tabrak lari seorang pejalan kaki berinisial AK (45). Rekaman CCTV dikirim ke Laboratorium Forensik Polri.
"CCTV dikirim ke Labfor Sentul (Bogor, Jawa Barat) nanti dilihat apakah bisa di zoom," kata Kepala Subdirektorat Pembinaan dan Penegakan Hukum Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Polisi Argo Wiyono, kepada wartawan, Rabu, 3 November 2021.
Melaju dengan Kecepatan Tinggi
Rekaman CCTV itu diperiksa guna mengidentifikasi kendaraan yang menabrak korban. Sebab, kendaraan yang menabrak korban melaju dengan kecepatan tinggi sehingga nomor polisinya sulit dilihat.
Institusinya memberikan antensi kepada Satuan Lalu Lintas Polres Metro Jakarta Selatan untuk segera mengungkap kasus kecelakaan ini.
"Karena dilihat (rekama CCTV) sekilas mobil ngebut sekali dan hanya (terlihat) mobil boks. Nanti kami akan asistensi ya terkait kasus laka tabrak lari, karena kasus ini menjadi perhatian," kata Argo.
Baca juga: Jadi Korban Tabrak Lari di Cilandak, Pejalan Kaki Tewas
Salat Subuh
Sementara itu, Kepala Unit Saltantas Polres Metro Jaksel, Ajun Komisaris Polisi Suharno, menambahkan, korban berinisial AK (45) hendak menunaikan salat subuh saat kejadian. Dia mengklaim pihaknya masih melakukan penyelidikan.
Berbagai alat bukti dikumpulkan guna mengidentifikasi pengemudi mobil boks selain rekaman kamera CCTV. Soal kabar kalau korban adalah salah satu pejabat di televisi swasta, Surhano mengak belum bisa memastikannya.
"Itu orang menyebrang di pinggir jalan terus ditabrak dari belakang. Masih penyelidikan orang dicari dulu," kata Suharno.
Tabrak Lari
Sebelumnya diberitakan, seorang pejalan kaki berinisial AK (45) tewas usai jadi korban tabrak lari kendaraan jenis pick up yang tidak diketahui identitasnya alias kabur. Pejalan kaki tersebut ditabrak ketika sedang berjalan di Jalan Raya Pangeran Antasari,Cilandak, Jakarta Selatan, tepatnya di dekat Jalan Asem Dua.
“Terpental ke kedepan kiri dan kepalanya membentur beton tiang MRT, sehingga meninggal di tempat,” kata Kanit Laka Lantas Polres Metro Jakarta Selatan, AKP Suharno, ketika dikonfirmasi, Senin, 1 November 2021.