Kali Sunter Meluap, Cipinang Melayu Banjir Setengah Meter
- VIVA/Willibrodus
VIVA – Banjir kembali melanda kawasan pemukiman di RW 03 dan RW 04 Cipinang Melayu, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur. Banjir tersebut diakibatkan luapan Kali Sunter dan juga curah hujan ibu kota yang tinggi belakangan ini.
Banjir yang tak kunjung surut, memaksa warga untuk mengevakuasi barang-barangnya ke tempat yang lebih tinggi. Hal ini dikarenakan ketinggian air mencapai 50 sentimeter.
Selain pakaian, warga juga terlihat memindahkan sepeda motor ke daerah yang tidak terdampak. Namun meski banyak telah mengevakuasi, tidak sedikit warga yang terlihat masih bertahan di lantai 2 rumah.
"Jam 4 sore (16.00 WIB) sudah mulai tinggi, motor udah enggak bisa lewat karena jalan udah tertutup semua," kata Ilham, salah satu warga Cipinang Melayu, saat dihubungi, Senin 1 November 2021.
Ilham menyebut jika petugas telah menyiapkan tenda pengungsian di beberapa titik ketinggian. Namun, beberapa warga yang memiliki rumah berlantai dua hanya mengevakuasi barang-barangnya ke atas dan memilih bertahan.
"Rata-rata di sini masih bertahan di rumah, karena kebanyakan rumahnya lantai dua. Barang-barang dari bawa diangkut ke atas, dari lantai satu ke lantai dua," sebutnya.
Siaga 1
Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI menyampaikan informasi mengenai tinggi muka air di Pintu Air Sunter Hulu. Dari laporan itu tercatat, pintu air berstatus siaga 1.
Laporan yang disampaikan di pukul 15:00 WIB dengan ketinggian 260 cm gerimis dan itu mengalami kenaikan sejak pukul 11:00 yang baru berada di tinggi 100 cm.
Pemerintah daearah melalui Badang Penanggulangan Bencana meminta warga di sekitaran bantaran sungai waspada.
"Diimbau kepada warga sepanjang bantaran sungai agar waspada dan hati hati terhadap bahaya banjir," tulis akun BPBD, dikutip Senin sore 1 November 2021.
Adapun pula beberapa wilaayah juga berpotensi banjir akibat naiknya tinggi muka air di beberapa pintu air meski masih berstatus normal. Diantaranya; Bambu Apus, Cilangkap, Pondok Ranggon, Setu, Lubang Buaya, Pondok Bambu, Pondok Kelapa, Cipinang, Cipinang Melayu, Cipinang Muara, dan Duren Sawit.
Kemudian ada di Jatinegara Kaum, Kayu Putih, Pulo Gadung, Sumut Batu, Kelapa Gading Barat, Kelapa Gading Timur, Kebon Bawang, Rawa Badak Selatan, Rawa Badak Utara, dan Sungai Bambu.
Pemerintah daerah juga meminta kepada lurah dan camat untuk waspada akan wilayahnya yang berpotensi terdampak. Dan juga mengabarkan kewaspadaan itu kepada warga.