Gardu PLN Kebon Jeruk Terbakar, Sejumlah Wilayah Mati Lampu
- VIVA.co.id/ Andrew Tito
VIVA – Gardu PLN Kebon Jeruk Jakarta Barat terbakar, Kamis, 7 Oktober 2021, sekitar pukul 07.30 WIB. Sejumlah 14 unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan ke lokasi kejadian untuk memadamkan api.
Dampak terbakarnya gardu PLN tersebut beberaoa wilayah yang ada di kawasan Kebon Jeruk dan sekitarnya mati lampu hingga beberapa jam.
Plt Kasi Operasi Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Barat, Sjukri Bahanan mengatakan pihaknya menerima laporan kebakaran gardu PLN tesebut pada pukul 07.22 WIB.
"Tepatnya di Jalan Gili Sampeng RT001 RW004, Kebon Jeruk, Jakarta Barat," kata Sjukri dikonfirmasi, Kamis, 7 Oktober 2021.
Sjukri mengatakan, 70 personel dikerahkan untuk memadamkan api. Api dapat dipadamkan dengan cepat dan kini telah padam. Petugas hingga kini masih melakukan perbaikan gardu tersebut agar listrik bisa menyala kembali di sejumlah wilayah yang padam. "Api sudah berhasil dipadamkan," ujarnya.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Hingga kini petugas hanya melakukan proses pendinginan gardu yang terbakar itu. "Saat ini masih dalam proses pendinginan," ujarnya.
Dampak dari kebakaran itu, sejumlah wilayah di Kebon Jeruk mengalami pemadaman listrik. Adapun wilayah yang terdampak antara lain Kebayoran Lama, Kemanggisan, Meruya, Kedoya Tanjung Duren, Kebon Jeruk, Daan Mogot dan sekitarnya.
General Manager PLN UID Jakarta Raya, Doddy B Pangaribuan mengatakan pihaknya akan melakukan sejumlah langkah untuk kembali menghidupkan listrik yang padam di sejumlah wilayah akibat kejadian tersebut.
"PLN meminimalisir padam tersebut dengan memindahkan sumber listrik melalui jalur lain. Hingga pukul 08.45 WIB, sudah lebih dari 70 persen wilayah terdampak sudah normal kembali,” ujarnya.
PLN memohon maaf atas ketidaknyamanan yang dirasakan oleh pelanggan. Saat ini penyebab kebakaran masih dalam proses penyelidikan.
"Kami mengupayakan penormalan secepatnya dengan mengoptimalkan petugas untuk memindahkan jalur listrik ke sumber lain," ujarnya.