Anies Baswedan Beber 12 Fakta Vs Katanya Formula E Jakarta

Balap mobil Formula E
Sumber :
  • Mercedes

VIVA – Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan mengungkapkan alasan dan fakta kenapa tetap melaksanakan kegiatan balapan mobil listrik Formula E yang rencananya akan digelar di kawasan Monumen Nasional (Monas) Jakarta Pusat.

Dikutip dari lama Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi DKI Jakarta, Kamis, 30 Spetember 2021. Disebutkan ada 12 fakta yang Anies ungkap untuk tetap menggelar kegiatan balapan formula E tahun 2020 mendatang.

1. Katanya Formula E pemborosan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD).

Faktanya:

• Hampir semua event dunia (Asian Games, Olimpiade, Formula 1, MotoGP, Formula E) membutuhkan dana dari pemerintah; termasuk Asian Games 2018 dan Moto GP 1 Mandalika Maret 2022

• Asian Games 2018, MotoGP Mandalika Maret 2022, dan Formula E Juni 2022 bukan pemborosan APBN/APBD, karena memberikan manfaat ekonomi dan reputasional yang luar biasa bagi Indonesia.

• Manfaat ekonomi: stimulus ekonomi dan multiplier efek yang ditimbulkan.

• Manfaat reputasional: citra Indonesia dan Jakarta yang semakin baik di dunia, sehingga bisa menstimulus turis dan investasi.

2. Katanya, hanya untung dilaksanakan 5 tahun. Mengapa Formula E dilaksanakan selama 5 tahun berturut-turut? Hanya dua kota yang melaksanakan berturut-turut dan bahkan mereka merugi.

Faktanya:

 • Investasi infrastruktur jadi optimal jika infrastruktur itu dimanfaatkan bukan hanya untuk satu kali penyelenggaraan.

• Justru merugikan jika Formula E hanya dilaksanakan sekali, karena biaya infrastruktur balapan yang merupakan salah satu pos pengeluaran terbesar menjadi tidak termanfaatkan beberapa kali.

• Akibat pandemi, dilakukan review ulang atas semua kerja sama Formula E di semua kota. Hasil kesepakatan baru antara Jakpro dengan FEO, adalah periode pelaksanaan disesuaikan 3 tahun, yaitu 2022, 2023, dan 2024.

• Tiga tahun merupakan waktu yang tepat untuk memaksimalkan manfaat dan dampak ekonomi.

3. Katanya, komitmen Fee Rp2,3 triliun. Biaya pelaksanaan Rp4,4 triliun.

Anies Berkelakar soal Pilkada 2024 Unik: Pesertanya Pada Nyoblos di Jakarta Semua?

 Faktanya:

• Komitmen fee adalah Rp 560 milyar (bukan hanya untuk tahun pertama, tapi untuk semua tahun penyelenggaraan).

Bela Jokowi, Rampai Nusantara Tak Sependapat Dengan Hasto Soal Kriminalisasi Terhadap Anies

• Kegiatan formula E ditetapkan dalam Rapat Paripurna DPRD dan menjadi Perda No. 7 tahun 2019. Kegiatan Formula E tidak ditetapkan dalam Peraturan Gubernur secara independen tapi dalam Peraturan Daerah, yaitu kesepakatan. 

• Komitmen Fee Rp 2,3 triliun.

Survei Elektabilitas Berada di Puncak, Jubir Pramono-Rano Efek Ahokers dan Anak Abah Bersatu: Insya Allah Satu Putaran

• Biaya pelaksanaan Rp 4,4 triliun. eksekutif bersama dengan DPRD. 

• Tidak ada lagi tambahan biaya dari APBD untuk pelaksanaan Formula E, baik untuk 2022, 2023 dan 2024.

• Biaya pelaksanaan per tahun sekitar Rp 150 miliar, tidak dibayar oleh APBD tapi akan bersumber dari sponsorship yang akan dilakukan oleh Jakpro. 

• Dalam perjanjian Kerjasama yang terkini, tidak ada keperluan untuk dibuatkan bank garansi.

• Jangka waktu: 3 tahun. Itu semua ada data yang akurat. Kesepakatan antara Jakpro dengan FEO (Formula E Operations) adalah sebagaimana ditulis di atas. Apalagi setelah terjadi pandemi, semua rencana pelaksanaan di berbagai kota dunia dilakukan penyesuaian.

Kesimpulan:

A) Pembiayaan Formula E yang berasal dari APBD 2019 yang sudah dibayarkan 2 tahun yang lalu.

B) Pembayaran dilakukan sebelum adanya pandemi tahun 2020.

C) Tidak ada lagi biaya yang dikeluarkan dari APBD baik untuk komitmen fee maupun biaya penyelenggaraan ke depan.

4. Katanya, berdasarkan komitmen fee Formula E di Jakarta terlalu tinggi dibanding kota lain di dunia.

Faktanya:

• Perbandingan komitmen fee antar kota tidak bisa dilakukan secara apple to apple. Beberapa kota menanggung hampir seluruh biaya penyelenggaraan, sedangkan di sebagian kota yang lain FEO banyak meng-cover biaya.

• Nilai komitmen fee masing-masing kota/negara berbeda, dipengaruhi oleh (1) apa saja yang di-cover oleh FEO, (2) jarak lokasi dengan kota penyelenggara lain, (3) kapan kota tersebut menjadi tuan rumah, semakin akhir semakin tinggi komitmen fee.

• Untuk Jakarta, beberapa faktor yang mempengaruhi pembiayaan adalah: (1) FEO mengcover biaya broadcasting + penyiaran live di 150 negara, akomodasi ribuan official lama sekitar 1 bulan, biaya keamanan, biaya pengiriman barang, asuransi, panggung dan stage, (2) posisi geografis Indonesia membuat biaya logistik yang FEO harus keluarkan jauh lebih tinggi dari kota lain di Eropa dan Amerika.

• Untuk biaya broadcasting (produksi dan penyiaran) saja, diperkirakan mencapai 2 juta poundsterling.

5.  Katanya, biaya sebesar Rp560 miliar bisa digunakan untuk pendidikan, penanggulangan COVID-19

Faktanya:

• Tidak betul pelaksanaan Formula E mengabaikan anggaran di sektor lain. Bahkan pembayaran sudah lunas-tuntas di tahun 2019. Penyusunan anggaran mempertimbangkan keseimbangan seluruh aspek dan jangka waktu target (pendek, menengah, panjang).

• Dana Pendidikan, penanganan covid, dan lain-lain tetap mendapatkan prioritas dan dipenuhi secara memadai; bahkan dalam penanganan COVID-19, DKI merupakan yang terbaik di Indonesia. Terkait vaksinasi, Jakarta merupakan salah satu kota yang paling sukses di dunia.

• Sama dengan MotoGP Mandalika Maret 2022, Formula E di Juni 2022 merupakan investasi jangka menengah dan panjang, untuk mendongkrak citra Indonesia dan membuka peluang ekonomi yang lebih luas di masa mendatang, termasuk untuk bidang pariwisata, investasi, dan perdagangan dunia.

• Sebagai informasi, Pemprov DKI mengeluarkan biaya dari APBD sebesar Rp750 milyar untuk membangun equestrian (arena pacuan kuda) dan velodrome (arena balap sepeda) dalam rangka mendukung pelaksanaan Asian Games 2018. Fasilitas itu digunakan utamanya hanya satu kali yaitu saat Asian Games di tahun 2018. Biaya inipun tidak dipandang sebagai pengabaian anggaran Pendidikan ataupun anggaran Kesehatan karena masing-masing anggaran sudah memiliki pos-nya.

6. Katanya, Formula E tidak membantu memulihkan ekonomi pasca pandemi COVID-19.

Faktanya:

• Formula E akan memberikan dampak finansial, dampak reputasional.

• Dampak ekonomi adalah multiplier efek yang ditimbulkan oleh gelaran Formula E.

• Dampak reputasional memberi pesan bahwa Indonesia back to business.

• Dampak finansial merupakan keuntungan yang didapat oleh Jakpro.

7. Katanya, Formula E tidak berdampak pada UMKM, bahkan 70 persen UMKM di Montreal merugi di Bren penyelenggara merugi.

Faktanya:

• Berbeda dengan negara lain, Formula E di Jakarta bukanlah event satu hari saja, tetapi merupakan rangkaian acara selama beberapa bulan menjelang dan setelah event, sehingga impact yang dihasilkan akan sangat berbeda.

• Berbagai program yang melibatkan UMKM akan dilaksanakan oleh Dinas UMKM dan Jakarta Experience Board (BUMD), bekerjasama dengan swasta dan masyarakat luas.

• Aktifitas seperti festival, bazaar, pameran, konser, promo bersama, konvensi/seminar, diyakini akan mampu mendongkrak ekonomi UMKM.

8. Katanya, Formula E makin tidak popular karena tiga pabrikan besar meninggalkan Formula E.

Faktanya:

• Pengunduran diri pabrikan adalah hal yang biasa dalam event balap internasional misalnya MotoGP, Formula 1, dan World Rally Championship (WRC), ini lebih dikarenakan strategi jangka panjang mereka, bukan karena kinerja event balap.

• Menurut majalah Forbes (Mei 2021) popularitas Formula E yang merupakan gelaran balapan terbesar ke-3 di dunia ini terus meningkat. la disiarkan oleh 40 media internasional dan disaksikan di 150 negara di 6 benua.

Season 6 (2019) disaksikan oleh 400 juta pemirsa secara live.

• Mengingat penikmat Formula E kebanyakan adalah para millennials, diperkirakan popularitas Formula E di masa mendatang akan lebih tinggi, apalagi ini sejalan dengan trend otomotif global menuju kendaraan listrik.

• Saat ini Formula E diikuti oleh 12 tim dan 7 pabrikan mobil termasuk diantaranya Jaguar, Porsche, Nissan, Penske, Nio, DS tech, dan Mahindra. Jumlah pabrikan dan tim yang terlibat lebih banyak dari balapan lain. Misalnya MotoGP diikut oleh 12 tim dan 6 pabrikan (Aprilia, Ducati, Honda, Yamaha, Suzuki, dan KTM), lalu Formula 1 yang diikuti oleh 10 tim dan 4 pabrikan (Renault, Ferrari, Honda, dan Mercedes), dan WRC diikuti oleh 4 pabrikan (Toyota, Ford, Hyundai dan Citroen).

9. Katanya, Formula E tidak berdampak pada Jakarta yang lebih ramah lingkungan generasi muda adalah mutlak.

Faktanya:

• Formula E senada dengan target Presiden Jokowi, bahwa Indonesia akan menjadi "Raja baterai hingga mobil listrik dunia" (CNN, 10 Agustus 2021).

• Menurut McKinsey, fans utama Formula E adalah milenials, upaya mendorong energi ramah lingkungan merupakan upaya jangka panjang lintas generasi, sehingga pelibatan

• Kondisi udara di DKI Jakarta jauh dari ideal. Diperkirakan 70 persen konsumsi BBM adalah oleh kendaraan bermotor, sehingga upaya mendorong mobil listrik merupakan solusi andal untuk memperbaiki kualitas udara dan lingkungan di Jakarta.

10. Katanya, Formula E tidak ada di RPJMD.

Faktanya:

Event internasional dan besar seperti Formula E, MotoGP Mandalika Maret 2022 dan bahkan Asian Games 2018 memang nama kegiatannya (nama "Asian Games" misalnya) tidak disebutkan secara spesifik baik di RPJMN maupun di RPJMD. Landasan pelaksanaan selalu merujuk pada garis besar rencana pembangunan yang ada di RPJMD yaitu:

• Formula E masuk dalam RPJMD 2017-2022, dalam bagian "penyelenggaraan event pariwisata bertaraf internasional".

• RPJMD, Hal 271: Sasaran misi kedua salah satunya berbunyi: "Meningkatkan pertumbuhan investasi di Jakarta".

• RPJMD Hal 272 dan 293: Sasaran kedua dari tujuan kedua atas misi kelima: "Terwujudnya Jakarta sebagai kota tujuan wisata yang berdaya saing internasional". Salah satu strategi yang didorong adalah Pelibatan peran serta masyarakat, penerapan sertifikasi usaha pariwisata, dan penerapan E- Tourism.

11. Katanya, ada temuan BPK dan belum ditindaklanjuti.

Faktanya:

• BPK menyampaikan 3 rekomendasi, yang semuanya sudah di-follow up dan telah dinyatakan tuntas, yaitu:

1. Tidak ada lagi dana dari APBD dan pelaksanaannya secara B to B -> Jakpro akan menjalankan Formula E secara B to B murni, dimana tidak ada tambahan dana dari APBD lagi, di luar dana yang telah dikeluarkan.

2. Formula E dilaksanakan Jakpro terus berkoordinasi dengan FEO dan telah menyusun tim OC untuk 11 Katanya, Ada temuan BPK, dan belum ditindaklanjuti.s melaksanakan Formula E 2022.

 3. Dilakukan feasibility ulang → Jakpro, menggunakan referensi dari berbagai konsultan, telah melakukan feasibility ulang.

• Tidak ada temuan kerugian negara maupun potensi kerugian negara, serta tidak ada rekomendasi untuk ditunda.

12. Katanya, penyelenggara Formula E melebihi masa jabatan gubernur.

Faktanya:

• Anggaran yang dibayarkan oleh Pemprov DKI hanyalah komitmen fee awal saja yang telah dibayarkan pada tahun 2019, selanjutnya akan dilaksanakan oleh Jakpro secara murni B to B, melalui sponsorship.

Baca juga: Rapat Paripurna Interpelasi Formula E Jakarta, Anies-Riza Tak Hadir

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya