Siaga Banjir Tahunan, Pompa Air Jakarta Siap Tempur
- ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
VIVA – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mempersiapkan berbagai upaya untuk mengantisipasi banjir di musim penghujan yang akan datang. Beberapa mesin pompa air mulai disiagakan di titik tawan banjir.
Wali Kota Jakarta Utara Ali Maulana Hakim memastikan semua mesin pompa tetap (stasioner) maupun bergerak (mobile) siap dioperasikan pada November 2021 untuk mengurangi genangan saat musim hujan.
"Ada beberapa yang saat ini dalam perbaikan tapi November mendatang semuanya sudah baik kondisinya (siap dioperasikan)," ujar Ali dikutip Jumat, 24 September 2021.
Selain menyiagakan pompa air untuk menunjang antisipasi banjir, Wali Kota Jakarta Utara mulai intensif mengadakan "gerebek lumpur" dan sampah baik di tingkat kelurahan, kecamatan maupun tingkat kota.
Posko-posko banjir juga mulai disiagakan untuk memberikan informasi lengkap bagi masyarakat terkait dengan demografi wilayah, curah hujan, sarana dan prasarana hingga titik pengungsian.
"Kami terus berupaya memetakan sekaligus mencari solusi agar titik-titik genangan di Jakarta Utara berkurang dibandingkan tahun lalu," ujarnya.
Ali menjelaskan sejumlah titik genangan berulang seperti di Jalan Gaya Motor Raya, Tanjung Priok, sudah diatasi dengan memperlebar dan memperdalam saluran air. Selain itu, Â mesin pompa tetap yang semula berkapasitas lima ratus liter per detik kini diganti menjadi seribu liter per detik.
"Kami fokuskan pada sejumlah titik yang diperkirakan perlu perhatian khusus saat musim hujan tahun ini," ujarnya.
Seperti diketahui, pompa air penyedot banjir yang disiagakan DKI Jakarta terdiri dari 480 pompa permanen (stasioner) dan 327 pompa portabel (mobile). Untuk pompa air stasioner tersebar di 180 titik di Ibu Kota, termasuk di waduk-waduk dan bantaran kali/sungai.
Plt. Kepala Pelaksana BPBD Provinsi DKI Jakarta Sabdo Kurnianto mengatakan pihaknya terus melakukan upaya mitigasi dalam menghadapi musim penghujan yang bakal terjadi akhir tahun 2021 dan awal tahun 2022.
"Insya Allah dengan adanya mitigasi daerah rawan banjir, pengerukan kali dan waduk itu adalah bagian mitigasi, sehingga adanya air tergenang akan berkurang dengan KPI (key performance indicatore)," kata Sabdo
Diharapkan, dalam menghadapi musim hujan nanti genangan air bisa surut secepatnya, sehingga tidak ada lagi banjir di Ibu Kota. Â "Diharapkan Pak Gubernur tadi kurang dari 6 jam, kecuali hujan ekstrim ya karena kita punya drainase itu hanya 100 mm hujan. Iya diupayakan seperti itu (6 jam surut)," katanya.Â
Menurutnya, penanganan banjir Ibu Kota diperlukan kolaborasi dan kerjasama antar satuan kerja perangkat daerah (SKPD). Antisipasi penanganan korban jiwa akibat banjir juga terus dilakukan. Agar tidak ada korban jiwa dalam menghadapi masalah banjir tahunan di Ibu Kota.Â
"Prinsipnya DKI siaga tanggap musim hujan," tuturnya.Â