Usai Jadi Korban Vandalisme, Tugu Sepatu Raksasa di Jakarta Raib

Bekas tugu sepatu raksasa di Jalan Jenderal Sudirman
Sumber :
  • VIVA/Wilibrodus

VIVA – Tugu Sepatu dibangun Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta bersama Jakarta Experience Board (JXB) yang berkolaborasi dengan pelaku ekonomi kreatif, dalam hal ini brand sepatu lokal Compass. Instalasi sepatu raksasa yang bertajuk Xpresikan Warnamu itu dipajang di pinggir Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, tepatnya di depan Stasiun BNI City.

Ingin Mesin Cuci Anda Bertahan Lama? Ini 8 Hal yang Tidak Boleh Dimasukkan ke Mesin Cuci

Namun, beberapa saat setelah dipajang, tugu sepatu raksasa itu menjadi sasaran aksi vandalisme oleh sejumlah orang tak dikenal. Aksi vandalisme tersebut terjadi pada Sabtu dini hari, 18 September 2021.

Akibat aksi vandalisme ini, tugu sepatu tersebut pun dicopot kembali oleh pihak Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta, pada Senin dini hari tadi, 20 September 2021.

7 Cara Praktis Hilangkan Bau Sepatu Tak Sedap dan Anti Apek yang Efektif!

Berdasarkan pantauan VIVA di lokasi pada Senin siang, tugu sepatu raksasa itu sudah tak berada di tempat. Bahkan, di tempat pemajangannya pu tak terlihat ada sedikit pun ada tanda bekas pemajangan sepatu. 

Ahmad, salah satu petugas keamanan yang ditemui di lokasi mengatakan, pencopotan tugu sepatu raksasa itu dilakukan pada Senin dini hari tadi. Namun, ia tak menyebutkan secara detail pencopotan itu dilakukan oleh siapa.

Menyelami Karya Seni dan Budaya Pop Indonesia di Vans Thursday Blast

"Udah enggak ada, tempatnya kan di atas situ. Dibongkar tadi malam, sekitar jam 1 (pukul 01.00 WIB)," katanya di lokasi.

Sebelumnya, aksi vandalisme terjadi pada tugu sepatu raksasa di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat. Diketahui, aksi vandalisme atau coret-coretan itu dilakukan oleh sekelompok remaja yang tak diketahui.

Hal tersebut diungkapkan oleh Birul, salah satu warga yang melihat aksi vandalisme itu. Mulanya, Birul mengira remaja-remaja itu datang hanya untuk sekadar berfoto di tugu sepatu itu.

"Saya mengiranya mereka lagi foto-foto di sini, ternyata dia miloks (coret-coret). Yang gambar ini sendiri, yang di bawah ada enam motor, terus semua berboncengan, ya kurang lebih belasan orang lah," ungkap Birul, saat dikonfirmasi.

Menurut Birul, aksi coret-coret itu tak berlangsung lama. Para remaja itu langsung kabur saat didekati oleh Birul.

"Corat-coretnya pakai piloks dan gak ada waktu sepuluh menit sudah selesai. Selesainya pas saya deketin mereka langsung lari. Sempat saya foto langsung kabur juga. Kejadiannya jam tiga lewat (Sabtu dini hari)," jelasnya.

Sementara itu, Kabid Ekonomi Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta, Helma Dahlia menyebutkan, bahwa pencabutan atau pencopotan tugu sepatu itu dilakukan karena telah selesai batas waktu pemajangannya. Hal ini berdasarkan kesepakatan yang dilakukan oleh pihak Dinas Pariwisatan dan Ekonomi Kreatif DKI bersama Compass.

"Oh sudah di-takeout karena sesuai. Compass kan sudah bikin rilis ya pelaksanaannya sampai hari Minggu, 19 September 2021," sebut Helma, saat dikonfirmasi secara terpisah.

Dilanjutkan Helma, bahwa pencabutan tugu sepatu itu tak ada kaitannya dengan aksi vandalisme yang terjadi sebelumnya. Melainkan, hal tersebut karena berdasarkan jadwal yang telah disepakati.

"Ngga ada (kaitannya dengan vandalisme), memang jadwal sampai hari Minggu," lanjutnya.

Baca juga: Ada Tugu Sepatu Raksasa di Jakarta, Wagub: Supaya Setara Kota Dunia

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya