Manajer Outlet Holywings Kemang Jadi Tersangka Kerumunan

Resto and Bar Holywings Kemang ditutup karena langgar PPKM
Sumber :
  • Antara

VIVA - Polisi menetapkan tersangka dalam kasus dugaan pelanggaran aturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang terjadi di restoran dan bar Holywings Tavern Kemang, Jakarta Selatan.

Berkas Lengkap dan Bakal Diadili, Begini Kata Tom Lembong

"Hasil gelar perkara, ditetapkan tersangka," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Yusri Yunus, di Markas Polda Metro Jaya, Jumat, 17 September 2021.

Satu tersangka itu adalah manajer outlet Holywings Tavern Kemang berinisial JAS. Penetapan JAS sebagai tersangka dipastikan telah melalui prosedur yang benar.

Kondisi Vadel Badjideh Usai Ditetapkan Jadi Tersangka atas Laporan Nikita Mirzani

Polisi melakukan gelar perkara penetapan tersangka. JAS dikenakan Pasal 216 dan Pasal  218 KUHP serta Pasal 14 Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular.

"Ancamannya satu tahun penjara," katanya lagi.

Praperadilan Hasto Ditolak, Yudi Purnomo: Bukti Kasusnya Bukan Pesanan

Baca juga: Wagub Koreksi Anies: Holywings Ditutup Sampai PPKM Bukan Pandemi

Sebuah video amatir berdurasi pendek beredar luas di media sosial Instagram. Dalam cuplikan video itu didapati sebuah tempat bar di bilangan Jakarta Selatan digerebek oleh aparat gabungan.

Peristiwa penggerebekan tersebut yang dituju oleh aparat gabungan adalah Holywings Tavern Kemang. Selain Holywings Kemang, Holywings Epicentrum juga kedapatan melakukan pelanggaran.

Polisi mendapati lokasi itu melakukan pelanggaran jam operasional sebagaimana yang diatur dalam masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Hasto Kristiyanto saat diperiksa KPK sebagai tersangka

Usai Praperadilannya Tak Diterima, Kapan KPK Periksa Lagi Hasto Kristiyanto?

KPK masih ingin mengumpulkan sejumlah bukti dan mendengar keterangan dari para saksi lagi, sebelum memanggil Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto kembali.

img_title
VIVA.co.id
14 Februari 2025