Tangerang Realisasikan 9 Ribu Sambungan Air Bersih ke Warga Pantura

Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Sherly (Tangerang)

VIVA – Sejumlah wilayah di Kabupaten Tangerang hingga kini masih kesulitan untuk memperoleh air bersih. Salah satunya di Desa Kebon Cau, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang.

Pramono Anung: Baru 44 Persen Wilayah Jakarta Dapat Akses Air Bersih

Untuk bisa memenuhi kebutuhan air bersih, warga setempat pun harus membelinya dari pedagang air keliling, atau nekat menggunakan air dari kali. 

Lantaran itu, akhirnya kini Pemerintah Kabupaten Tangerang melalui PDAM Perumdam Tirta Kerta Raharja (TKR) pun merealisasikan kebutuhan warga, dengan memasang 9 ribu sambungan air di wilayah setempat.

Ridwan Kamil Akan Bayari Selisih Harga Jerigen Air Bersih Warga Jakarta yang Belum Terakses PAM

Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar mengatakan, sambungan langsung itu merupakan realisasi yang sangat baik terutama di Kecamatan Teluknaga, mengingat selama ini belum tersentuh jaringan perpipaan air minum dan air bersih.

"Tentunya ini suatu kebahagiaan kita semua, adalah tugas dan tanggung jawab pemerintah daerah untuk memberikan layanan air bersih dan air minum kepada masyarakat melalui jaringan perpipaan, tentu saja agar derajat kesehatan masyarakat kebersihan tubuh lingkungan bisa meningkat," katanya, Jumat, 10 September 2021.

Pentingnya Minum Air Bersih dan Berkualitas, Ternyata Berkaitan dengan Stunting

Dalam hal ini, Perumdam TKR pun membuka promo pemasangan saluran air bersih, apabila dengan harga normal harga pemasangan sejumlah Rp1,2 juta. Namun, selama promo cukup bayar sebesar Rp288 ribu.

Sementara itu, salah satu warga setempat, Zaenudin, yang mendapatkan jaringan air bersih Perumdam TKR mengatakan, dengan adanya pemasangan air, ia bersama keluarga pun akhirnya bisa merasakan air bersih.

"Saya ucapkan terima kasih dan sangat bersyukur bisa mendapatkan air bersih. Insya Allah ke depannya masyarakat di sekitar Kebon Cau bisa lebih sehat lagi, karena selama ini kami belum pernah merasakan adanya air bersih di wilayah kami," ujarnya.

Ia menambahkan, sebelum terpasangnya pipa air bersih, bertahun-tahun, ia bersama warga setempat pun melakukan cuci dan sebagainya di kali dengan air yang kurang layak.

"Bertahun-tahun kami pakai air yang kurang layak, bahkan harus beli seharga Rp3ribu per galon. Ini harus kami lakukan, tapi dengan adanya layanan ini kami bisa nyuci masak dan lainnya menggunakan air bersih," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya