Lapas Tangerang Belum Diasuransikan, Kerugian Ditaksir Hampir Rp50 M
- VIVA/M Ali Wafa
VIVA - Lembaga Pemasyarakat Kelas I yang terbakar di Tangerang Selatan, ternyata belum diasuransikan oleh Kementerian Hukum dan HAM. Akibatnya, negara harus merogoh kocek miliaran rupiah untuk memperbaiki.
Direktur Barang Milik Negara (BMN) Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Encep Sudarwan mengonfirmasi hal tersebut. Oleh sebab itu, dia sudah berkoordinasi dengan Kemenkumham karena banyak aset negara yang terbakar.
"Mengenai lapas itu, sayangnya lapas itu belum diasuransikan bapak ibu. Maka kami koordinasi dengan Kemenkumham begitu kebakaran di sana," kata dia dalam diskusi virtual, Jumat, 10 September 2021.
Baca juga: Kebakaran Lapas Tangerang, Korban Tewas Bertambah Jadi 44 Orang
Berdasarkan perhitungannya, total aset kompleks lapas tersebut secara keseluruhan bernilai Rp48 miliar. Namun, untuk aset-aset yang terbakar, dikatakannya secara nominal sekitar Rp1,5 miliar meskipun perhitungan belum final.
"Ditambah peralatan mesin sekitar 75 juta ya jadi sekitar Rp1,5 miliar tapi nanti akan dicek lagi, sedang pengecekan, belum final," tegas Encep.
Sebelumnya, Lapas Tangerang terbakar pada Rabu dini hari, 8 September 2021. Kebakaran lapas itu terjadi di Blok G.
Dalam musibah tersebut, setidaknya 44 orang meninggal dunia. Polisi menduga ada kelalaian dalam kebakaran itu dan menaikkan kasus ke penyidikan.
Rumah Kontrakan di Tangsel Terbakar, Seorang Kakek Tewas
Kebakaran rumah kontrakan terjadi di Jalan Kesadaran Pondok Benda, Pamulang, Kota Tangerang Selatan, pada Senin, 20 Januari 2025. Akibatnya seorang kakek meninggal dunia.
