Irjen Fadil Bopong Jack Anggota yang Diberondong Peluru hingga Selamat
- VIVA/Vicky Fajri
VIVA – Kapolda Metro Jaya Irjen M Fadil Imran pernah mengalami baku tembak dengan perampok nasabah bank swasta. Saat itu Fadil masih menjabat sebagai Kepala Satuan Kejahatan dan Kekerasan Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya. Pada kejadian, Fadil sampai membopong anak buahnya yang terkena peluru timah dari pelaku.
“Saya waktu itu pernah (bedil-bedilan langsung) di Bandung. Pelaku perampokan nasabah Bank BCA. Waktu itu saya Kasat Jatanras Polda Metro Jaya kalau tidak salah. Ada mobil pengantar ATM dirampok di BCA Slipi kalau tidak salah isinya sebanyak Rp5 miliar,” kata Fadil dikutip dari YouTube Deddy Corbuizer pada Jumat, 10 September 2021.
Menurut dia, polisi waktu itu mengidentifikasi pelaku perampokan nasabah bank dari sebuah kelompok di daerah Sumedang, Jawa Barat. Di sana kata dia, terjadi baku tembak antara aparat dengan pelaku perampokan nasabah bank.
“Kita ke sana terjadi kontak tembak di tengah pasar, pagi hari, pasar Cipacing,” ujar rekan seangkatan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo ini.
Dia mengungkap ada anggotanya yang terkena tembakan yaitu Zakaria alias Jack. Menurut dia, banyak peluru bersarang di tubuh Jack, seorang anggota polisi yang kerap bermain media sosial ini.
“Ketembak dia, sembilan peluru bersarang ditubuhnya. Itu bersama saya,” jelas mantan Kapolda Jawa Timur ini.
Akhirnya Fadil membawa Jack ke rumah sakit dengan dibopong dan berlari sekitar 600 meter untuk menemukan kendaraan. Sebab ia tidak menemukan kendaraan saat itu di lokasi kejadian. “Untung nyawanya terselamatkan. Pada saat dibedah saya tungguin dia,” katanya.
Sementara kata Fadil, empat orang pelaku perampokan juga dihabisi nyawanya oleh anggota polisi karena melakukan perlawanan dan membahayakan keselamatan petugas. Menurut dia, bisa dilihat mobil yang dikendarai pelaku dan anggota ada lubang tembakan banyak.
Bahkan mobil yang dikendarai polisi dan pelaku keliatan lubang tembakannya banyak. Pelaku kata dia dipersenjatai sekitar 6-7 pistol otomatis.
“Pelakunya bisa kita tangkap lumpuhkan dan bawa ke Polda Metro Jaya. Ada empat pelaku karena melawan terjadi baku tembak. Mereka dipersenjatai sekitar 6 sampai 7 pistol. Setelah kita cek sudah meninggal dunia mereka,” katanya.
Fadil menjadikan pengalaman tersebut sebagai suatu tantangan dan uji nyali yang amat mahal. Namun Fadil bersyukur selama menjadi anggota Kepolisian Republik Indonesia dan belum pernah terkena tembakan. “Tidak pernah (tertembak) kalau saya. Janganlah. Menarik itu,uji nyali dan beberapa kali kejadian-kejadian di tempat lain,” kata dia lagi.