Kombes Hengki Sebut Anak Buahnya Pingsan Dikeroyok Massa Habib Rizieq

Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Hengki Haryadi.
Sumber :
  • VIVA/Willibrodus

VIVA – Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol. Hengki Haryadi mengakui empat polisi menjadi korban serangan massa pendukung Habib Rizieq Shihab (HRS), saat aksi penyampaian pendapat di kawasan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta, Senin kemarin, 30 Agustus 2021.

Bentrokan di Tanah Abang Akibatkan Satu Orang Tewas, Polisi Tengah Identifikasi 30 Terduga Pelaku

"Mereka adalah Kabag Ops Polres Metro Jakarta Pusat AKBP Guntur, Kasat Intel Polres Metro Jakarta Pusat dan dua anggota Sabhara Polda Metro Jaya," katanya di Jakarta, Selasa.

Menurut Hengki, para korban tidak mengalami luka berat, hanya saja Kabag Ops Polres Metro Jakarta Pusat AKBP Guntur sempat terjatuh dan tak sadarkan diri.

Paksa Anak Berkebutuhan Khusus Makan Daging Musang, Pelaku Mengaku Ingin Viral

"Pingsan lama, dia sempat jatuh kemudian siuman. Lagi dipukuli, dikeroyok," kata Hengki.

Dalam aksi penyampaian pendapat yang berujung ricuh itu, petugas gabungan menangkap 27 simpatisan HRS yang digiring ke Polda Metro Jaya dan 9 orang lainnya dibawa ke Polres Metro Jakarta Pusat pada Senin, 30 Agustus.

Jam Operasional Bus Transjakarta Akan Ditambah pada Malam Tahun Baru 2025

Dari sejumlah massa yang diamankan, empat orang di antaranya berusia di bawah umur sehingga dijemput oleh orang tuanya.

"Sebanyak 27 ke Polda, kemudian 9 orang di Polres Jakpus di antaranya empat orang di bawah umur langsung koordinasi dijemput orang tuanya," kata Hengki.

Kapolsek Cempaka Putih Kompol Ade Rosa menjelaskan puluhan massa pendukung ditangkap karena aksi penyampaian pendapat tersebut sempat berujung ricuh.

Putusan sidang telah dibacakan oleh Majelis Hakim Pengadilan Tinggi DKI Jakarta sejak pukul 10.00 WIB. Massa pendukung pun dipersilakan pulang oleh petugas.

Namun ketika hendak dibubarkan, massa melakukan perlawanan dengan cara melemparkan batu kepada petugas gabungan yang sedang mengamankan jalannya aksi.

Akibatnya, petugas keamanan yang terdiri dari unsur Brimob Polri itu langsung menembakkan gas air mata untuk menghalau massa menjauh dari lokasi Pengadilan Tinggi DKI Jakarta.

"Hal itu dilakukan petugas untuk memukul mundur massa menjauh dari objek," kata Kompol Ade. (Ant/Antara)

Baca juga: 36 Simpatisan Habib Rizieq Dicokok, Ada Anak-anak dan Bawa Pisau

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya