Viral Pemalak Diduga Anggota Ormas Tagih Uang Keamanan di Kembangan
- VIVA/Andrew Tito
VIVA – Aksi pemalakan dengan modus uang keamanan kembali terjadi di sebuah proyek kawasan Kembangan Jakarta Barat. Kejadian pemalakan tersebut terekam CCTV dan viral di media sosial.
Kanit Reskrim Polsek Kembangan AKP Ferdo, membenarkan adanya kasus tersebut dan sudah viral di media sosial. Polisi kemudian menyelidiki aksi pemalakan di kawasan Joglo, Kembangan dan berhasil menemui salah satu korban pemalakan. Diduga pelaku pemalakan merupakan anggota ormas.
"Kalau dari keterangan korban dia diduga ormas," ujar Ferdi dikonfirmasi pada Kamis 26 Agustus 2021. Sementara hingga kini tidak diketahui apakah pelaku melakukan aksinya seorang diri atau berkelompok.
"Masih kita dalami apakah dia pelaku tunggal apakah dia ada sangkut paut kelompok masih kita dalami," ujarnya.
Ferdo menduga bahwa pelaku tidak hanya memalak di lokasi proyek namun juga di tempat lain seperti pertokoan hingga tempat tempat usaha kuliner.
"Diduga pelaku ini bisa berpindah-pindah ngelakuinnya, masih didalami terus," ujarnya.
Diketahui kasus pemalakan di kawasan Joglo, Kembangan ini terekam video dan viral di media sosial. Pelaku memalak para pekerja proyek dengan alasan uang keamanan. Pelaku terlihat sebagai pria yang memaksa karyawan agar diberi sejumlah uang dengan membawa secarik kertas.
Namun dalam video, seorang karyawan ditekan karena jumlah uang.
"Yang saya minta berapa?" kata pelaku seperti dilihat dalam video viral dan terlihat pelaku tampak kesal karena uang yang diberikan tidak sesuai permintaannya.
Berdasarkan video tersebut, polisi menelusuri kejadian itu dan melakukan olah TKP di lokasi.
Reskrim Polsek Kembangan Jakarta Barat melakukan penyelidikan terkait kasus pemalakan yang dilakukan seorang diduga anggota ormas.
"Kalau keterangan korban yang jelas pelaku udah lakuin 4 kali," ujar Ferdo lagi.
Dalam keterangan saksi, Ferdo katakan bahwa pelaku diduga anggota ormas tererbut melakukan pemalakan sebanyak empat kali dengan nominal yang berbeda-beda.a.
Dalam kasus pemalakan ini Ferdo mengatakan pihaknya masih belum bisa menyimpulkan berapa banyak uang yang didapat pelaku datu hasil pemalakan sebanyak empat kali tergadap proyek tersebut.
"Ya karena bervariasi dimintakannya jadi belum dapat kita simpulkan berapa jumlah pastinya," ujarnya.
Dalam kasus pemalakan ini, pelaku dengan alasan uang keamanan meminta sejumlah yang kepada korban.