Kronologi dan Pemicu Ricuh Vaksinasi Pfizer di Citos
- Istimewa
VIVA – Insiden adu mulut antar warga dan petugas kesehatan di Cilandak Town Square (Citos) dipicu warga yang begitu antusias untuk mendapatkan suntik vaksin jenis Pfizer. Namun, untuk kuota hanya menampung 120 orang saja. Hal itu diungkapkan Koordinator Sentra Vaksin Citos, Kolonel Inf Piter Dwi Ardianto.
Dia menjelaskan kronologi kejadian tersebut. Saat tiba di lokasi pukul 06.50 WIB, Piter melihat sudah banyak warga yang mengantre baik dalam keadaan duduk maupun berdiri.
"Ada yang bilang dari jam 5 pagi begini dan lain sebagainya. Sebetulnya, kalau misalnya seluruhnya itu duduk itu 120 juga sampai, cukup 120 itu. Hanya semua bilangnya, antreannya ini bagaimana dan lain sebagainya. Seakan-akan semua yang datang ke Citos ini harus dapet Pfizer, begitu judulnya awalnya," ucap Piter kepada wartawan, Selasa, 24 Agustus 2021.
Baca juga: Menaker: Sejumlah Negara Tolak Pekerja RI yang Divaksin Sinovac
Dijelaskan Piter, warga yang datang ke lokasi tidak mendaftarkan dirinya terlebih dahulu melalui aplikasi JAKI. Namun, mereka malah langsung mendatangi lokasi agar dapat mendapat vaksin jenis Pfizer.
"Tetapi mereka semua seakan-akan merasa mereka datang jam 5, sehingga mereka merasa harus dapat itu. Kemudian saya sampaikan, saya bisa apa. Saya ini kan bukan yang berwenang untuk menyiapkan vaksin, saya hanya (sediakan) tempat sentra vaksin yang diberi 120 dosis, kemudian menyelenggarakan itu," terangnya.
Piter mengungkapkan telah menyelenggarakan kegiatan vaksin kurang lebih sebanyak 44 kali di Citos. Baru kali ini, pihaknya mengadakan jenis Pfizer dan antusias masyarakat tampak sangat tinggi. Sebelumnya tempatnya hanya menyediakan vaksin jenis Astrazeneca dan Sinovac untuk warga Jakarta.
"Saya di sini mulainya pukul 08.00 WIB, sehingga flow yang sudah berjalan ini, terus dipotong. Saya (diprotes) bapak harusnya begini-begini. (Saya bilang) pak hari ini sudah hari ke-44 saya menyelenggarakan vaksin. Jadi kalau bapak marahnya hari ini ya menurut saya kurang pas, hanya gara-gara ada Pfizernya," kata Piter.
Warga yang bikin ricuh itu mengeluhkan antre sejak pukul 5. Namun tidak mengikuti prosedur yang seharusnya.
"Jadi semua berargumen dan menyampaikan bahwa saya di sini antrenya dari jam 5 pagi, saya berhak untuk dapat. Saya bilang, oh enggak ada, yang berhak dapat itu saya yang mengatur bukan kamu," kata dia lagi.
Padahal pihaknya juga menyediakan vaksin jenis lain selain Pfizer. Namun warga yang datang menyebut sudah mengantre sedari pagi hanya untuk mendapatkan suntik vaksin jenis Pfizer.
"Iya (berebutan pengen dapat Pfizer), padahal di sini ada Astra, Sinovac yang dosis kedua, Astra dosis satu dan dua dan yang terbaru ini Pfizer dosis pertama. Kemudian mereka tanya, pak besok ada lagi enggak begini. Nanti kami datang lagi ke sini, nanti enggak dapat lagi," ungkapnya.
Sebelumnya diberitakan, Sebuah video amatir beredar di media sosial Instagram adanya adu mulut antara warga dengan petugas kesehatan dalam kegiatan vaksinasi dengan vaksin jenis Pfizer di Citos, Cilandak, Jakarta Selatan.
Salah satu akun Instagram yang mengunggahnya adalah @jaksel.informasi dalam keterangannya menyebut adu mulut terjadi karena saling berebut antrean vaksin Pfizer.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Puskesmas Kecamatan Cilandak Maryati mengatakan terkait dengan adanya aksi adu mulut yang terjadi tadi disebabkan tingginya antusias warga yang ingin disuntik vaksin jenis Pfizer.
“Ya, karena animo masyarakat yang besar,” ucap Maryati kepada wartawan,Selasa,24 Agustus 2021.
Maryati menyebut untuk sentra vaksinasi yang digelar di Citos bekerja sama dengan BAIS TNI.
"Di Citos kami kebetulan kerja sama dengan BAIS TNI. Tapi mungkin itu (keributan) di awal saja, karena tadi ada tim yang ke sana sudah baik-baik saja kok," ujar Maryati