Polda Metro: Vaksin Kosong di Pluit Bukan di Gerai Vaksinasi Merdeka
- VIVA / Foe Peace
VIVA – Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya atau Polda Metro Jaya menegaskan kasus pemberian vaksin kosong di Pluit, Jakarta Utara bukan terjadi di gerai Vaksinasi Merdeka. Kasus vaksin kosong ini sudah menetapkan tersangka yaitu seorang perawat berinisial EO.
"Saya nggak bisa bilang menghindar, kemarin kelalaian itu bukan di gerai Vaksinasi Merdeka," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus, Rabu, 11 Agustus 2021.
Meski tak terjadi di gerai Vaksinasi Merdeka, Yusri mengatakan kondisi ini mulai diantisipasi jajarannya. Pihaknya berupaya agar kejadian seperti itu tidak sampai terjadi juga di gerai Vaksinasi Merdeka.
"Tapi, di satu sisi teman-teman relawan baik itu vaksinator rekan dari mahasiswa yang memang punya spesialisasi untuk bisa suntik vaksin sebelum kita laksanakan kegiatan Vaksinasi Merdeka ini sudah kami lakukan pelatihan-pelatihan," ujarnya.
Dia menambahkan, para relawan yang bertugas di gerai Vaksinasi Merdeka juga diingatkan agar mengikuti SOP atau standar operasional prosedur yang berlaku. Sebelum gerai dibuka, petugas rutin memberikan arahan kepada para relawan yang bertugas.
"Harus ada kekompakan karena satu gerai itu minimal dua tim. Mereka saling mengingatkan semua. Mudah-mudahan jangan sampai terjadi hal yang tidak diinginkan," katanya lagi.
Sebelumnya, masyarakat dibuat heboh dengan pemberian vaksin kosong COVID-19 kepada seorang pelajar di Pluit, Jakarta Utara. Video penyuntikan vaksin kosong itu menyebut pemberian vaksin kosong itu terjadi pada Jumat, 6 Agustus 2021.
Polisi sudah memeriksa sejumlah saksi dalam kasus ini yang kemudian akhirnya menetapkan EO, perawat penyuntik vaksin kosong sebagai tersangka. EO mengaku tak ada niat menyuntik vaksin kosong. Sebab, saat kejadian, ia sudah menyuntik vaksin kepada 599 orang.