Monasco, Geng Motor Penguji Nyali di Tikungan Monas

Sekelompok pemuda melakukan aksi balap liar di kawasan Medan Merdeka Timur
Sumber :
  • VIVA/Willibrodus

VIVA – Jalanan Ibu Kota belakangan ini kerap digunakan sebagai arena balap liar sejumlah pemotor. Tak jarang pula ada yang menggunakan mobil untuk trek-trekan di jalan umum.

Kasus Penyiraman Air Keras ke Polisi, Polda Metro Jaya Ultimatum Tindak Tegas Pelaku Tawuran

Di kawasan Monas atau di sepanjang Jalan Medan Merdeka, tampak menjadi tempat favorit sejumlah anak muda untuk melakukan aksi cornering atau menikung tajam dengan kecepatan tinggi. Belakangan diketahui, aksi balap liar di kawasan Monas ini lebih dikenal dengan istilah Monasco atau Monas Cornering.

Berdasarkan penelusuran VIVA, Monasco ternyata sudah lama dikenal sebagai komunitas yang sering berkendara mengelilingi kawasan Monas. Dulunya, Monasco adalah komunitas geng motor yang sering berkeliling Monas pada saat hari libur atau hari Minggu.

Ada HUT TNI, Catat Pengalihan Arus Lalin di Monas dan Sudirman Besok!

Saat sampai di tikungan jalan yang ada di kawasan Monas, komunitas ini sengaja menikung dengan tajam. Setelah melewati tikungan tersebut mereka akan saling melihat sambil tertawa dan kembali berjalan santai.

Namun seiring berjalannya waktu, Monasco kini dikenal sebagai sekelompok anak muda yang sering trek-trekan di setiap sisi jalan Monas pada tengah malam hingga dini hari. Aksi trek-trekan yang kemudian dilakukan balap liar ini pada akhirnya meresahkan masyarakat.

Geng Motor Brutal Serang Warung Mie Aceh di Deliserdang Sumut, 7 Pelaku Masih Bau Kencur

Tak jarang, aksi balap liar ini berujung kecelakaan hebat dan menuai cibiran masyarakat. Kebanyakan, aksi trek-trekan ini dilakukan pada Sabtu malam hingga Minggu dini hari.

Diketahui, aksi balap liar di kawasan Monas ini telah dilakukan sejak tahun 2015 dan pernah dihebohkan dengan kecelakaan hebat yang terjadi pada tahun September 2017. Aksi balap liar yang sering kali dihiasi kecelakaan ini sama sekali tak membuat takut para pemotor.

Jika dulunya aksi balap liar ini dilakukan dengan tingkat keamanan dan keselamatan yang tinggi, namun belakangan para pemotor mulai tak peduli lagi dengan tingkatan safety ini. Bahkan, ada beberapa yang tak mengenakan helm saat berkendara dengan kecepatan tinggi.

Aksi balap liar di Jalan Medan Merdeka Timur, Gambir, dekat Istana Negara

Photo :
  • VIVA/Willibrodus

Pernah sekali, pada 8 April lalu, warga Pejambon, Gambir, Jakarta Pusat mengamuk dan nyaris terlibat bentrok dengan kelompok pemotor yang melakukan aksi balap liar di kawasan Monas, terutama di Jalan Medan Merdeka Timur. Warga yang terganggu dengan knalpot bising kendaraan-kendaraan tersebut dan menyiram jalan menggunakan air sabun.

Tak terima dengan aksi warga tersebut, para pemotor mendekati warga dan sempat bersitegang antara kedua belah pihak. Namun, para pemotor itu akhirnya ketakutan dan bubar karena sejumlah warga keluar ke jalan sambil memegang kayu.

"Suara knalpot bising membuat warga setempat kesal dan tidak nyaman. Nah sama warga kampung yang di blakang tuh (Pejambon) disiram air sabun jalannya. Yang naik motor jatuh akhirnya,” ujar saksi mata, dikutip dari keterangan video tersebut.

Lantaran tidak terima, pengendara motor yang jatuh kemudian memarahi warga. Warga pun tak mau mundur, malah mengambil kayu untuk menghajar para pengendara motor tersebut.

"Tapi malah disamperin balik sama anak kampung bawa bambu, samurai gitu malah diusir mau diributin. Dia ngusir anak-anak motor yang ada di Gambir," lanjut saksi mata tersebut.

Beruntungnya, bentrokan tersebut tidak terjadi dan para pengendara motor itu pun bubar.

Kapolsek Metro Gambir AKBP Kade Budiyarta, saat dikonfirmasi mengenai aksi balap liar terjadi belakangan ini di kawasan Monas mengatakan, pihaknya sudah melakukan patroli cipta kondisi (cipkon) bersama Tiga Pilar Kecamatan Gambir hampir setiap malam. 

Namun, kelompok yang melakukan aksi balap liar ini selalu mencari waktu yang jauh dari pantauan aparat.

"Kami bersama Tiga Pilar sudah patroli cipkon, tapi mungkin mereka ambil kesempatan pada waktu-waktu yang tidak ada patrolinya. Tapi kalau memang ada laporan seperti ini, nanti saya akan minta untuk dilakukan patroli berkala dan akan kami tempatkan anggota untuk stand by di Jalan Medan Merdeka Timur," kata Budi, saat dikonfirmasi VIVA, Selasa 10 Agustus 2021.

Budi menambahkan, bahwa setiap kali melakukan patroli, pihaknya memang menemukan adanya kerumunan anak-anak muda yang sedang duduk. Oleh aparat, kerumunan tersebut dibubarkan dan situasi kondusif.

"Memang ada kerumunan seperti di depan Stasiun Gambir itu ada anak-anak muda yang lagi nongkrong tapi kita bubarkan dan kembali normal. Tapi kalau dini hari ada yang balap liar, kita akan monitor," tambahnya.

Sebagai antisipasi, lanjut dia, pihak kepolisian sudah melakukan penutupan jalan yang mengarah ke kawasan depan Istana Merdeka atau Jalan Medan Merdeka Utara. "Memang sudah kami antisipasi, makanya jalan dari Medan Merdeka Timur yang mengarah ke depan Istana Merdeka sudah kami tutup. Tapi kalau situasinya demikian, akan kami cek dan terima kasih atas laporannya," lanjut Budi.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya