Ekonomi Jakarta Tumbuh 10,91 Persen di Tengah Pandemi COVID-19

Ilustrasi suasana Ibu Kota Jakarta sebagai pusat bisnis.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

VIVA – Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta mencatat pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta tumbuh melesat sebesar 10,91 persen secara year on year (YoY) di Q2-2021 di tengah turbulensi resesi ekonomi akibat pandemi COVID-19.

Bangkit Usai Dihantam Pandemi, Pendapatan Bisnis KAI Kini Tembus Puluhan Triliun

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mampu menyelamatkan perekonomian DKI Jakarta pada kuartal dua (Q2) 2021.

Asisten Perekonomian dan Keuangan Sekda Provinsi DKI Jakarta, Sri Haryati, menyatakan rasa syukur dan terima kasihnya atas kerja keras berbagai pihak yang telah membantu Pemprov DKI Jakarta menyelamatkan ekonomi dari jurang resesi.

Sekjen Perindo Dukung Target Swasembada Pangan Presiden Prabowo dan Target Ekonomi Tumbuh 8 Persen

“Selama empat kuartal ke belakang, pertumbuhan ekonomi di DKI Jakarta nilainya minus. Alhamdulillah, atas kerja keras kita bersama, pertumbuhan ekonomi di DKI Jakarta pada Q2-2021 nilainya positif dan tumbuh dobel digit secara YoY, yakni 10,91%,” kata Sri Haryati di Jakarta, Kamis, 5 Agustus 2021.

Sri memaparkan, pertumbuhan ekonomi yang tinggi ini didorong dari beberapa peristiwa. Di antaranya, adanya momen Idul Fitri 1442 Hijriah, pemberian Tunjangan Hari Raya (THR) dan gaji ke-13, serta relaksasi perpajakan kendaraan bermotor (PPnBM) yang dilakukan sejak Maret 2021.

Bertemu 24 Pengurus Kadin Provinsi, Anindya Bakrie Bahas Dukungan Pengusaha Sukseskan Program Prabowo

Adapun, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Harga Berlaku DKI Jakarta pada Q2-2021 sebesar Rp721,5 triliun. Pada PDRB menurut lapangan usaha, industri pengolahan penyumbang sumber pertumbuhan tertinggi sebesar 2,54%. Kemudian, bidang perdagangan sebesar 2,01%, industri penyediaan akomodasi dan makan minum sebesar 1,59%, industri transportasi dan pergudangan sebesar 1,25% dan lain-lain sebesar 3,51%.

Sedangkan, pada PDRB menurut pengeluaran, Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (PKRT) menjadi penyumbang tertinggi untuk pertumbuhan ekonomi di DKI Jakarta, dengan kontribusi sebesar 5,14%. Sementara, Pengeluaran Konsumsi Pemerintah berkontribusi sebesar 3,01%, Pembentukan Modal Tetap Bruto berkontribusi sebesar 2,05% dan lainnya sebesar 0,71%.

“PKRT tumbuh cukup tinggi di kuartal kedua 2021 ini karena didorong fenomena jumlah pelanggan listrik untuk rumah tangga tumbuh positif, jumlah pengunjung rekreasi meningkat dan konsumsi internet rumah tangga untuk Pendidikan dan pekerjaan meningkat. Hal ini seiring dengan adanya kebijakan Bekerja Dari Rumah (WFH) dan Sekolah Dari Rumah (SFH),” paparnya.

Presiden RI Prabowo Subianto menyampaikan pidato dalam KTT D-8

Presiden Prabowo Ajak Negara-negara D8 Dorong Pertumbuhan Ekonomi Agar Bisa Dukung Palestina

Presiden Prabowo Subianto mengajak anggota delapan negara berkembang yang tergabung dalam forum D-8 untuk mendorong pertumbuhan ekonomi demi mendukung Membantu Palestina.

img_title
VIVA.co.id
20 Desember 2024