Pemkot Bogor Uji Coba Bus Listrik, Gratis Sebulan

Bus Listrik BYD C6 di Kota Bogor Dari PT Bakrie Autoparts
Sumber :
  • VIVA/ Muhammad AR

VIVA – Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, menerima satu unit bus listrik BYD C6 pinjam pakai dari PT Bakrie Autoparts. Adanya bus listrik ini, adalah salah satu program prioritas dalam upaya mengakselerasi sistem transportasi.

Wamendagri Setuju Bansos Disetop Selama Pilkada: Supaya Tidak Disalahgunakan

Rencananya, bus listrik tersebut akan di uji coba yang dikhususkan mengangkut penumpang secara cuma-cuma alias gratis. Mulai Rabu 4 Agustus 2021 hingga satu bulan ke depan. 

Bus ini diterima langsung oleh Wali Kota Bogor, Bima Arya di Balai Kota Bogor, Jalan Ir. H. Juanda, Kota Bogor, Selasa kemarin 3 Agustus 2021. Bima menuturkan, uji coba ini diperlukan sebelum nantinya bus listrik tersebut benar-benar mengaspal di Kota Bogor. 

Endorsement Prabowo di Pilkada Jawa Tengah Tidak Langgar Aturan, Kata Wamendagri

"Saya harap satu unit yang ada bisa dimaksimalkan bukan hanya dalam konteks kebutuhan mobilitas, tetapi juga yang lainnya mengingat kondisi cuaca dan medan di Kota Bogor. Tahun depan diharapkan sudah mulai ada bus-bus listrik yang mengaspal, jadi ketika masa pengabdian sebagai Wali Kota berakhir saya bisa menyerahkannya kepada pengganti saya," kata Bima Arya. 

Kepada Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor dan dinas terkait, Bima Arya meminta agar tahun depan sudah mulai ada bus-bus listrik yang mengaspal di Kota Bogor. Sehingga tahun 2024 sudah ada program Bogor Transportation Program (B-Top) tercapai, walaupun tidak semua. Dia juga menekankan koordinasi dan evaluasi sehingga kemitraan yang dimulai dapat berkesinambungan. 

Prabowo Minta Pemerintah Daerah Hemat Anggaran

Perwakilan PT Bakrie Autoparts, Ludi Atmo sebelum penandatanganan mengungkapkan apresiasi atas kesempatan dapat berkontribusi mendukung program prioritas Kota Bogor. Utamanya program pengembangan transportasi perkotaan yang ramah lingkungan.

Baca juga: Jadi Negara Maju, Ekonomi RI Harus Tumbuh Minimal 6 Persen Mulai 2022

"Kami menyambut baik program pengembangan transportasi perkotaan yang ramah lingkungan yang dilakukan Kota Bogor. Sarana transportasi yang modern, aman, nyaman dan ramah lingkungan diharapkan dapat meningkatkan keasrian Kota Bogor," kata Ludi Atmo. 

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bogor, Eko Prabowo mengatakan, rencana uji coba bus listrik ini sekaligus sosialisasi dalam konteks kendaraan massa yang ramah lingkungan. Bus listrik yang diterima Kota Bogor ini berstatus pinjam pakai dari PT Bakrie Autoparts selama satu bulan.

“Bus listrik ini rencananya akan beroperasi mulai, Rabu untuk operasional bus Trans Pakuan di koridor satu, Terminal Baranangsiang - Terminal Bubulak. Ini sebuah impian dan visi ke depan transportasi yang ramah lingkungan, tarifnya gratis,” sebut Eko.

Perwakilan PLN UP3 Bogor, Agung Wicaksono menambahkan, pihaknya mendukung program transportasi ramah lingkungan ini dengan menyediakan pasokan kelistrikannya. Sementara charging station yang lokasinya berada di kantor PLN UP3 Bogor menjadi kewenangan Dishub Kota Bogor.

“Ini merupakan salah satu kontribusi kami untuk menyukseskan program Kota Bogor dalam mewujudkan transportasi ramah lingkungan, sekaligus mewujudkan program PLN Electrifying Lifestyle dengan menyediakan energi listrik di stasiun pengisian kendaraan bus listrik,” kata Agung. 

Kehadiran satu unit bus listrik ini menjadi salah satu pelengkap program B-Top sejak 2015, seperti konversi angkutan kota (angkot), rerouting, rencana pengadaan trem, konektivitas jalur dan lainnya. 

Dengan baterai berdaya 135 kilowatt dan sekali pengisian baterai (charging) selama 2 hingga 3 jam, total jarak yang mampu ditempuh bus listrik ini kurang lebih sejauh 250 KM.

Bus Listrik BYD C6 di Kota Bogor Dari PT Bakrie Autoparts

Photo :
  • VIVA/ Muhammad AR
Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri), Bima Arya Sugiarto

Wakil Mendagri: Sistem Politik atau Sistem Pemilu Indonesia Boros

Wakil Menteri Dalam Negeri mengatakan bahwa Presiden RI Prabowo Subianto meminta untuk memperbaiki sistem pemilihan umum (pemilu) karena tidak efisien dan terlalu mahal.

img_title
VIVA.co.id
21 November 2024