Pemuda Ngaku Satpol PP Beli Seragam di Pasar Senen

Petugas Satpol PP angkut gerobak PKL (foto ilustrasi).
Sumber :
  • VIVA.co.id/M Ali Wafa

VIVA - Petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) gadungan berinisial YF mengaku membeli seragam Satpol PP Provinsi DKI Jakarta di Pasar Senen, Senen, Jakarta Pusat. Seragam ini yang digunakannya menipu juga diberikan kepada para korbannya.

30.124 Warga Indonesia Kena Tipu dalam 2 Bulan, Kerugian Rp 476,6 Miliar

"Beli di Pasar Senen," ujar Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Yusri Yunus, kepada wartawan, Jumat, 30 Juli 2021.

YF telah mengantongi uang Rp60 juta dari penipuan rekrutmen itu. Uang uang didapat dari sembilan korbannya.

Polisi Ungkap Status Terbaru Atta Halilintar hingga Kevin Aprilio dalam Kasus Robot Trading Net89

Ada yang telah membayar penuh, ada yang baru membayar uang muka. YF mengaku uangnya dipakai memenuhi kehidupannya sehari-hari karena dia pengangguran.

"Uangnya untuk kehidupan dia, karena dia pengangguran," katanya.

Pelaku Penipuan Deepfake Modus Catut Nama Presiden Prabowo untuk Bansos Beraksi Sejak 2020

Baca juga: Polisi Ungkap Pemuda Ngaku Satpol PP DKI Lulusan Sarjana

Polisi menetapkan pria berinisial YF jadi tersangka buntut praktik rekrutmen abal-abal Satuan Polisi Pamong Praja atau Satpol PP DKI Jakarta. Hanya YF yang terbukti bersalah di sini sementara pasangannya, BA tidak.

Dari sembilan orang korbannya, dia meraup uang sebanyak Rp60 juta. Kepada para korbannya, YF mengaku-ngaku pejabat Pengadaan Barang dan Jasa Bidang Pengembangan Satpol PP DKI Jakarta.

YF mengklaim perlu merekrut orang jadi anggota Satpol PP DKI Jakarta secara instan hanya dengan membayar Rp25 juta. Dari mereka ada yang membayar penuh, ada yang belum.

Polisi mengungkap kasus penipuan bermodus aplikasi kencan online

Polisi Bongkar Sindikat Penipuan Bermodus Aplikasi Kencan, Targetnya Pengacara dan Dokter

Sebanyak 20 tersangka diamankan dalam sindikat penipuan bermodus aplikasi kencan.

img_title
VIVA.co.id
28 Januari 2025