Kisah Tukang Mebel Banting Stir Jadi Pembuat Peti Jenazah COVID-19

Wali Kota Bogor bersama Ibrahim, pengusaha mebel yang banting stir buat peti.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Muhammad AR (Bogor)

VIVA – Pandemi COVID-19 membuat daya beli masyarakat mengalami penurunan. Tak terkecuali pada industri mebel. Hal ini membuat pengusaha harus beradaptasi dan cerdik menangkap peluang agar mampu bertahan.

How an App Became Indonesia's Essential Weapon Against Covid-19

Adalah Ibrahim Askar, pemuda asal Cikaret, Bogor Selatan, Kota Bogor, Jawa Barat,  terpaksa harus membanting setir dari berjualan mebel, menjadi pengrajin peti jenazah khusus pasien COVID-19.

Ibrahim memulai produksi peti tersebut sejak tiga minggu lalu, setelah kematian warga Kota Bogor akibat COVID-19 terus meningkat dan kesulitan mendapatkan peti. 

Harvey Moeis Klaim Dana CSR Smelter Swasta Dipakai untuk Bantuan COVID-19

Ibrahim mengatakan, kondisi itu diketahuinya setelah kakaknya yang berprofesi sebagai tenaga kesehatan, sering menginformasikan bahwa kasus meninggal akibat COVID-19 meningkat, namun ketersediaan peti jenazah masih minim.

Prihatin kondisi tersebut, rasa kepedulian Ibrahim terpanggil. Ibrahim bersama lima karyawannya langsung bergerak cepat mengumpulkan bahan baku untuk pembuatan peti jenazah.

Jangan Tertipu! Waspada Penipuan Berkedok Lowongan Kerja Remote, Ini Ciri-Cirinya

“Saya belajar dari YouTube. Terus cari-cari tahu tentang spesifikasi, ukuran dan lain-lain. Akhirnya kita mulai produksi. Produksi pertama 10 peti per hari dibantu 5 pekerja,” ujar Ibrahim di workshop-nya di Perumahan Cikaret Hijau, Sabtu, 17 Juli 2021.

Peti jenazah produksinya itu kemudian disuplai ke rumah sakit di Kota dan Kabupaten Bogor. Karena permintaan terus meningkat, Ibrahim juga meningkatkan kapasitas produksinya dengan menambah karyawan.

“Sekarang kita bisa berdayakan 50 pekerja. Mereka ini warga sekitar yang terdampak ekonominya karena pandemi. Kami ajak untuk bergabung,” katanya.

Meski demikian, Ibrahim sangat berharap tingginya permintaan peti jenazah yang diproduksinya itu tidak berlangsung lama. Ibrahim pun ingin pandemi segera berlalu dan kondisi kembali normal sehingga bisa kembali berjualan mebel atau usaha lainnya.

“Ini kita awali dengan niat baik membantu RS yang kekurangan peti jenazah. Kita semua berharap tentunya kondisi seperti ini segera berlalu,” ujarnya.

Dalam kesempatan ini, Ibrahim mengajak warga dan masyarakat seluruh Indonesia agar mematuhi anjuran pemerintah yaitu melaksanakan protokol kesehatan 5M, dari Memakai masker, Mencuci tangan, Menjaga jarak, Menghindari kerumunan, dan Membatasi mobilitas dan interaksi. Dengan harapan, untuk menjaga agar tidak ada lagi korban nyawa akibat terpapar COVID-19.

Sementara itu, Wali Kota Bogor Bima Arya yang sempat mengunjungi lokasi produksi peti jenazah mengapresiasi Ibrahim yang mengambil peran di tengah pandemi ini.

“Ibrahim ini masih mahasiswa. Dia punya usaha mebel yang sedang terdampak pandemi, tapi dia mencoba bertahan dengan beradaptasi,” ujar Bima Arya.

Bima menambahkan, selain membantu penanganan COVID-19, produksi peti jenazah tersebut juga mampu memberdayakan ekonomi bagi 50 warga terdampak pandemi.

“Satgas Covid (Kota Bogor) juga mempercayakan pembuatan peti jenazah ini kepada Ibrahim dan kawan-kawan untuk pemberdayaan UMKM. Semoga manfaat bagi orang banyak. Semua bisa mengambil peran sekecil apapun dalam masa sulit saat ini,” ujarnya.

#pakaimasker
#jagajarakhindarikerumunan
#cucitanganpakaisabun
#ingatpesanibu
#satgascovid19
 

Menteri Keuangan Sri Mulyani.

Sri Mulyani Bebaskan Bea Masuk 19 Jenis Barang Impor, Ada Peti Jenazah

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati membebaskan 19 jenis barang dari pungutan bea masuk dan/atau Pajak Pertambahan Nilai atau PPN barang impor.

img_title
VIVA.co.id
8 November 2024