COVID-19 Melonjak, Jakarta Utara Kekurangan Peti Mati

Ilustrasi produksi peti mati.
Sumber :
  • Kenny P/VIVA

VIVA – Wilayah Jakarta Utara dikabarkan kekurangan ketersediaan peti mati untuk proses pemakaman dan pemulasaraan jenazah COVID-19, yang saat ini masih tersimpan di beberapa RSUD di Jakarta Utara.

Bertemu Prabowo, GAVI Janji akan Perkuat Kerja Vaksin dengan Indonesia

Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Utara Yudi Dimyati menjelaskan, penyebab terkendala proses pemulasaraan dan pemakaman jenazah adalah dengan meningkatnya angka COVID-19 di Jakarta Utara. Bertambahnya kasus COVID-19 seiring dengan jumlah kematian akibat COVID-19.

"Kekurangan peti jenazah. Karena di wilayah juga jenazah pasien isoman yang meninggal lumayan. Misal ada 1 kecamatan itu pasti butuh peti jenazah saja. Dari dinas pemakaman, makanya kita harus menunggu. Jadi kalau cuma 1-2 bisa saja, kalau sampai puluhan akan terjadi penumpukan karena antrean," ujar Yudi saat dikonfirmasi, Kamis 1 Juli 2021.

Prabowo Sebut Indonesia Bakal Jadi Anggota GAVI, Kucurkan Dana Rp 475 Miliar Lebih

Yudi mengatakan, peti mati sangat dibutuhkan dalam proses pemulasaraan jenazah COVID-19, agar para personil yang melakukan pemakaman tidak terpapar COVID-19. Dalam hal ini pihak Rumah Sakit mau tidak mau harus menunggu ketersediaan peti mati untuk pemakaman jenazah COVID-19 sesuai dengan protokol yang berlaku.

"Kalau jenazah non-COVID kayaknya sudah dibawa langsung sama pihak keluarga ya. Kalau untuk jenazah COVID memang harus dilakukan pemulasaraan terlebih dahulu. Baru nanti dilakukan pemulasaraan kan dari jenazah kemudian dimasukkan ke dalam peti, dilakukan pembungkusan pada peti," ujarnya.

PM Singapura Positif Covid-19 Setelah Kunker ke Beberapa Negara

Yudi menjelaskan, tidak mudah untuk melakukan proses pemulasaraan jenazah COVID-19. Walau ketersediaan peti mati cukup memadai, pemulasaraan puluhan jenazah COVID-19 akan memakan waktu hingga berjam jam.

"Memang banyak sekali (prosesnya), kalau satu-dua cepat sekali prosesnya. Tapi kalau sampai puluhan jenazah satu jenazah itu kan butuh waktu sampai berjam-jam untuk pemulasaraan," ujarnya.

Yudi mengatakan, pihaknya telah mendistribusikan peti jenazah ke rumah sakit rujukan COVID-19. Selain itu peti mati juga di siapkan untuk puskesmas kecamatan se-Jakarta Utara, guna menangani pemulasaraan pasien isolasi mandiri yang meninggal dunia.

"Untuk di RS memang kita dorong untuk Kasudin Pemakaman untuk segera menyiapkan kebutuhan peti jenazah. Ini kan salah satu kendalanya keterlambatan peti jenazah datang," ujarnya.

Yudi mengatakan kondisi saat ini beberapa rumah sakit di Jakarta Utara, sangat kekurangan personel pemulasaraan jenazah COVID-19, Tiap rumah sakit hanya memiliki 5 petugas yang melayani pemulasaraan.

Dalam penanganan ini Yudi  mengatakan pihak rumah sakit di Jakarta Utara, sangat kewalahan untuk penanganan pemulasaraan jenazah COVID-19.

"Tim pemulasaraan di RS kan tidak banyak, hanya 5 orang. Pasti kewalahan sekali. Sedangkan kita di lapangan aja dengan tim yang jumlahnya sampai 10 orang saja butuh waktu sampai berjam-jam untuk pemulasaraan jenazah," ujarnya.

Baca juga: Kurang Petugas Pemakaman, Puluhan Jenazah Masih Tersimpan di RSUD Koja

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya