COVID-19 Klaster Keluarga Melonjak, Dinkes DKI: Kurangi Mobilitas

Gedung Perkantoran Jakarta (Ilustrasi).
Sumber :
  • VIVA/Muhamad Solihin

VIVA – Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Dwi Oktavia menyebutkan, kasus COVID-19 pada klaster perkantoran sejak 14 sampai 20 Juni 2021 cukup meningkat. Ditemukan sebanyak 576 kasus positif dari 105 kantor. 

Intip Contoh Soal Psikotes SKB CPNS 2024, Lengkap dengan Kunci Jawaban

Sedangkan, untuk klaster keluarga pada 14-20 Juni sebanyak 10.967 orang positif dari 912 keluarga.

“Kami juga menyarankan warga mengurangi mobilitas, taati aturan bekerja dari kantor sebanyak 25 persen kapasitas dan sisanya bekerja dari rumah," kata Dwi di Jakarta, Kamis, 26 Juni 2021.

Warga Gugat Tes TOEFL Jadi Syarat Lamar CPNS ke MK

Baca juga: Pecah Rekor, Pasien Positif COVID-19 di Yogyakarta Bertambah 791

"Keluar rumah jika benar-benar penting, tentu kita semua tidak ingin jika kasusnya semakin bertambah ke depannya,” tambahnya. 

How an App Became Indonesia's Essential Weapon Against Covid-19

Dwi juga menyarankan agar warga tidak panik saat terdiagnosis positif Antigen/PCR. Untuk warga yang mendapat hasil positif pada tes Antigen, pastikan segera melakukan tes PCR di Puskesmas secara gratis atau laboratorium lainnya secara mandiri.

Adapun langkah saat dinyatakan positif pada tes Antigen/PCR sebagai berikut:
1. Lapor kepada RT/RW/Puskesmas setempat. 
2. Sementara isolasi mandiri dahulu di rumah, tetap memakai masker yang baik di rumah, pisahkan diri dari anggota keluarga yang lain. 
3. Pastikan kontak erat di lingkungan rumah/kerja segera melakukan tes PCR,
4. RT/RW dan Puskesmas akan membantu monitoring harian kondisi pasien.

Menurutnya, puskesmas akan menentukan langkah tata laksana yang akan dilakukan oleh pasien sesuai kondisi masing-masing; apakah akan isolasi mandiri di rumah/lokasi isolasi mandiri terkendali/RS.

Hal yang perlu diketahui masyarakat, kata dia, jika merasakan gejala tapi saat tes antigen dinyatakan negatif, sebaiknya tetap lakukan tes PCR. 

"Karena, orang yang dinyatakan positif saat tes antigen, hampir pasti juga dinyatakan positif pada saat tes PCR, tetapi jika negatif saat tes Antigen, belum tentu hasilnya negatif pula pada saat tes PCR dan bisa saja positif saat dites PCR, apalagi jika bergejala,” imbuhnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya