Penyebab Bentrokan Berdarah Dua Ormas di Bekasi Terkuak

Dua kelompok organisasi kemasyarakatan (ormas) bentrok di kawasan Rawa Lumbu, Kota Bekasi, Jawa Barat, Rabu dini hari, 9 Juni 2021.
Sumber :
  • VIVA/Dani

VIVA – Keributan dua kelompok organisasi kemasyarakatan (ormas) di kawasan Rawa Lumbu, Kota Bekasi, Jawa Barat, Rabu dini hari, ditenggarai karena tagihan seorang rentenir terhadap peminjam uang. Pemberi pinjaman merupakan anggota dari ormas yang bertikai.

Batas Waktu Penagihan Pinjol: Bolehkan Mereka Menagih Setelah 90 Hari?

Polisi mengatakan, awalnya seorang perempuan berinisial I meminjam uang kepada koperasi perorangan alias rentenir. Si pemberi peminjaman itu adalah anggota Pemuda Batak Bersatu (PBB).

Nilai pinjamannya Rp3,5 juta. Namun saat pencairan pinjaman, uangnya terlebih dahulu dipotong Rp300 ribu. Lalu penerima pinjaman harus mencicil sebesar Rp700 ribu per bulan selama tujuh kali.

BNI Dapat Suntikan Pembiayaan US$600 Juta dari 6 Lembaga Keuangan Asing, Ini Daftarnya

"Karena merasa kesulitan melunasi, si peminjam ini meminta bantuan kepada ormas Gempa (Gerakan Muslim Penyelamat Aqidah)," kata Wakil Kepala Polres Metro Bekasi Kota AKBP Alfian.

Dua kelompok ormas, masing-masing bernama Pemuda Batak Bersatu (PBB) dan Gerakan Muslim Penyelamat Aqidah (Gempa), bentrok di wilayah Narogong, Bekasi Timur, Kota Bekasi, Rabu dini hari, 9 Juni 2021, sehingga melukai dua orang. Pemicunya karena seorang warga Narogong tak terima ditagih utang oleh anggota PBB.

Gerakan Cinta Prabowo Bakal Kawal Program Asta Cita

Karena kesal, warga itu mengadukan masalahnya kepada ormas Gempa, yang kemudian memantik pertikaian fisik. Ormas PBB merasa sebagai pihak yang diserang oleh Gempa sehingga mereka melaporkannya kepada polisi, sebagaimana pernyataan Sekretaris Jenderal Riswandi Sianipar.

Ilustrasi Pinjol

Pemerintah Andalkan KUR Jadi Solusi Alternatif Gantikan Pinjol

Kredit Usaha Rakyat (KUR) dinilai bisa menjadi alternatif pembiayaan menggantikan pinjaman online (pinjol).

img_title
VIVA.co.id
13 November 2024