Logo BBC

Mengungkap Kastel Batavia Simbol Kejayaan VOC yang Terkubur Zaman

BBC Indonesia
BBC Indonesia
Sumber :
  • bbc

Kastel Batavia itu menjadi bukti pusat kekuasaan Belanda saat mengkoloni nusantara melalui Perusahaan Dagang Hindia Timur alias VOC. Sebelum didirikan kastel, Gubernur Jenderal VOC Jan Pieterzoon Coen membangun sebuah benteng pertahanan bernama Fort Jacatra yang awalnya hanya sebuah kantor dagang VOC dan gudang penyimpanan.

Tapi dengan makin besarnya kepentingan VOC, kompleks bangunan itu diperluas dan dibuat tembok-tembok pertahanan yang tebal menjadi benteng dan akhirnya menjelma menjadi kastel.

Ini kemudian secara bertahap dikerjakan dan mungkin baru selesai sekitar tahun 1619 atau sebelumnya.

Kemudian terjadi konflik dengan penguasa Jayakarta, karena tadinya kantor dagang yang sudah terbuat dari struktur batu itu ternyata dibangun terus oleh VOC menjadi sebuah benteng.

Benteng tersebut kemudian dianggap mengancam Kesultanan Banten yang diwakili Pangeran Jayakarta yang ketika itu tidak jauh lokasinya dari kastel, yaitu di sisi bagian barat tapi lebih ke selatan.

"Ini yang kemudian kita kenal sebagai sebuah peristiwa di mana kemudian Kota Batavia berdiri pada tahun 1619, ketika konflik itu berujung pada kekalahan Jayakarta, dan kemudian diratakannya Kota Jayakarta yang lama untuk dibangun Kota Batavia yang baru. Itu peristiwa yang terjadi pada tahun 1619 dan pada tahun itu kastel sudah berdiri," ungkap Bondan.

Kastel Batavia dipandang sebagai kompleks bangunan termegah di Pulau Jawa dan meluasnya melebihi benteng-benteng yang dibuat Belanda di sejumlah tempat di nusantara. Kemegahan itu didokumentasikan dalam beberapa lukisan dalam buku karya misionaris Belanda, Francois Valentijn, berjudul "Oud en Nieuw in Oost-Indie", terbitan 1724.

Kastel itu digambarkan sebagai pusat urat nadi VOC, tidak saja di nusantara, namun juga di Asia.

Di dalam kastel itu lah gubernur jenderal tinggal dan berkantor. Kastel itu juga jadi tempat kerja Dewan Hindia untuk menjalankan pemerintahan serta menjadi pusat administrasi dan operasional VOC di Asia - yang membentang dari Tanjung Harapan di selatan benua Afrika di Samudera Hindia, lalu terus sampai Laut China Selatan hingga ke Desima di selatan Jepang.

Kastel ini penuh dengan para pejabat VOC yang sibuk setiap hari dengan berbagai kegiatan administrasi dan perdagangan yang meliputi seluruh wilayah Asia dan juga Eropa.

Bondan memberi gambaran, di masa kejayaan VOC, Batavia dihuni sekitar 45.000 orang. Dari sebanyak itu sekitar 500 hingga 1000 orang beraktivitas di kastel, meskipun tidak tinggal di dalamnya

"Jadi bisa dibayangkan Kastel Batavia ini merupakan kompleks yang maha penting bagi VOC ketika itu, di mana gubernur jenderal berkantor, begitu pula Dewan Hindia berkantor, dan birokrasi maupun berbagai kegiatan administrasi surat-menyurat yang menghubungkan Batavia dengan seluruh kantor dagang VOC di Asia dan juga menghubungkan Batavia dengan kantor pusat VOC di Negeri Belanda. Itu semuanya dikerjakan di dalam Kastel," ujar Bondan.