Diduga Korsleting Listrik, 12 Kios Buku di Pasar Senen Ludes Terbakar
- VIVA/Willibrodus (Jakarta)
VIVA – Sebanyak 12 kios buku di Pasar Senen, Jakarta Pusat terbakar diduga akibat korsleting listrik pada Selasa malam, 18 Mei 2021. Diketahui, api mulai muncul dari salah satu kios sekitar pukul 21.30 WIB dan langsung merambat ke kios lainnya yang nyaris terbakar habis itu.
Kepala Sektor Dinas Gulkarmat Kemayoran Unggul mengatakan, pihaknya mendapat laporan dari warga dan langsung menerjunkan sejumlah unit pemadam kebakaran (Damkar) untuk menangani api. Api yang menyebar cepat itu berhasil dipadamkan sekitar 30 menit setelah pihak Damkar tiba di lokasi.
"Ini yang terbakar kios atau toko buku. Jadi kita dapat laporan dari warga ada kebakaran di sini, makanya kita langsung luncurkan unit, sehingga api tidak menyebar lebih jauh," kata Unggul, saat ditemui di lokasi.
Menurut Unggul, pihaknya belum dapat memastikan penyebab kebakaran, lantaran titik kebakaran masih dalam proses pendinginan. Namun, dugaan sementara kebaraan tersebut disebabkan oleh korselting listrik.
"Kita belum bisa dapat informasi, tapi dugaan sementara penyebab kebakaran ini adalah korsleting listrik," ungkapnya.
Berdasarkan pantauan VIVA di lokasi pada pukul 22.30 WIB, api masih tampak menyala di beberapa titik kebakaran dan sedang diupayakan pemadaman. Personel tak mengalami kesulitan berarti saat memadamkan api, namun tumpukan buku dalam setiap kios terlihat padat, sehingga membuat api cukup sulit dipadamkan.
"Tidak ada kesulitan yang berarti karena cuman buku aja. Buku-buku itu padat, jadi kita harus maksimal untuk memadamkan, sehingga tidak ada yang menyala kembali. Asapnya yang sangat banyak," jelas Unggul.
Hingga saat ini, lanjut Unggul, personel yang diterjunkan ke lokasi kebakaran ada sebanyak 108 orang. Mereka masih melakukan proses pendinginan, sehingga dapat mempermudah proses penyelidikan.
"Karena kebakaran ini terjadi lokasi pasar yang cukup padat, jadi kami menerjunkan 18 unit mobil pemadam dan 108 personel. Korban jiwa dan luka saat ini belum ada, termasuk total kerugian materil juga belum diketahui," tutup dia.