KRL Tak Berhenti di Stasiun Tanah Abang, Disediakan Bus Gratis
- VIVA/Ezra Natalyn Sihite
VIVA – Kereta rel listrik (KRL) Commuterline biasanya beroperasi dan berhenti menurunkan dan mengangkut para penumpang di Stasiun Tanah Abang, Jakarta Pusat. Namun kini KRL itu tak berhenti di stasiun tersebut untuk waktu-waktu tertentu.
Hal ini bertujuan untuk mengantispasi adanya lonjakan warga yang ingin berbondong bondong belanja di Pasar Tanah Abang menjelang lebaran Idul Fitri seperti yang terjadi pada hari Sabtu dan Minggu kemarin. Hal ini dikhawatirkan berpotensi adanya penularan COVID-19 akibat kerumunan tersebut.
Untuk melayani para penumpang kereta itu, pihak Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta menyediakan angkutan umum TransJakarta ke lokasi itu dengan gratis.
"Untuk para masyarakat yang akan melakukan kegiatan yang biasanya menggunakan KRL dari stasiun Tanah Abang disiapkan layanan TransJakarta gratis dari Stasiun Tanah Abang, Stasiun Palmerah, dari Stasiun Tanah Abang ke Stasiun Karet, dari Stasiun Tanah Abang ke Stasiun Duri, ke Stasiun Angke, itu gratis utk masyarakat yang akan menuju stasiun tersebut," kata Kadishub DKI Jakarta, Syafrin Liputo di Jakarta, Senin, 3 Mei 2021.
Ia menjelaskan, ada 5 armada TransJakarta yang sudah disiapkan. Jumlah itu sangat dinamis tergantung dari lonjakan para pengunjung. Apabila terjadi lonjakan pastinya akan ditambah lagi armadanya. "Jam 15.00-19.00 WIB (gratisnya)," katanya.
Namun Syafrin tak menjelaskan lebih detail sampai kapan rekayasa itu dilakukan. Nantinya akan dikaji lebih lanjut tergantung perkembangan dan kondisi di lapangan.
"Tentu selama layanan kereta di Tanah Abang di rekayasa. Kami akan melakukan kajian dari hasil ini kami akan melakukan evaluasi Apakah waktu itu efektif untuk menekan terjadinya kerumunan di Stasiun Tanah Abang seperti yang terjadi hari Jumat kemarin," katanya.
Sedangkan, lanjut dia, untuk kendaraan lainnya juga petugas di lapangan sudah melakukan rekayasa lalu lintas agar tidak terjadi kemacetan di lokasi tersebut. Tentunya, dibantu oleh jajaran aparat Kepolisian.
"Jadi pergerakan tidak lagi menukik ke stasiun Tanah Abang tapi dilakukan rekayasa lalu lintas," katanya.