Banjir di Cipinang Melayu dan Kalibata, Wagub Singgung Pembangunan GBK

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria.
Sumber :
  • VIVA/Ahmad Farhan Faris

VIVA – Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengungkapkan penyebab mengapa wilayah Kalibata, Condet dan Cipinang Melayu kerap kali sering mengalami banjir setiap hujan intensitas tinggi di Ibu Kota.

Rel Kereta Ambles 3 Meter Tergerus Banjir Grobogan, 7 Perjalanan KA Dibatalkan

Riza mengakui, bahwa memang kontur tanah di wilayah Jakarta ini memang rendah dan berada di permukaan air laut, termasuk daerah Cipinang Jakarta Timur.

"Memang beberapa titik ada di Condet, dan Kalibata di beberapa titik memang rendah. Banyak penyebabnya di antaranya zaman dulu waktu kita bangun Gelora Bung Karno (GBK) itu dulu diuruk, (tanah) uruknya dari mana, dari situ tempat-tempat Kalibata dan lain sebagainya diuruk sehingga lahan yang dikeruk menjadi kubangan," katanya.

Banjir dan Longsor di Kendal, BNPB: 1 Tewas dan 264 Warga Mengungsi

"Sekarang kubangan itu karena sulitnya lahan oleh warga dijadikan pemukiman. Kalau hujan ya banjir jadi kubangan," sambungnya.

Tentunya, Ariza menyakini akan ada solusi mengatasi banjir di lokasi itu. Nantinya dari Dinas Sumber Daya Air Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan mencari solusi terbaik terkait titik-titik yang memang menjadi kubangan dan menjadi pemukiman dan di lokasi itu akibatnya sangat rendah.

Banjir dan Longsor Landa Kalbar, 1 Anak Dilaporkan Tenggelam di Sambas

"Di antaranya konsep yang sudah pernah kami sampaikan di situ nanti harus dibangun Rusunawa-Rusunami sehingga bawahnya kosong. Ketika kemarau jadi basement, jadi tempat bermain. Ketika hujan, banjir, jadi tempat tampungan air. Banyak ada di Jaktim dan Jaksel," ujarnya.

Baca juga: Polisi: Peluru Nyasar di Cilandak Bukan dari Lapangan Tembak Marinir

Salah satu sekolah di Kabupaten Banjar yang terdampak banjir - Foto Dok Faidur

Banjir di Kabupaten Banjar Kalsel, Sekolah Terapkan Pembelajaran Jarak Jauh

Kondisi banjir di sebagian wilayah Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, membuat sejumlah sekolah ikut terdampak. Salah satunya SMPN 2 Martapura Timur.

img_title
VIVA.co.id
23 Januari 2025