Kasus COVID-19 DKI 13 April: Tingkat Kesembuhan Masih 96,8 Persen

Mural Bersama Lawan COVID-19 (ilustrasi).
Sumber :
  • VIVA/Muhamad Solihin

VIVA – Kasus COVID-19 di DKI Jakarta terus mengalami penambahan setiap harinya. Begitu juga angka kesembuhan corona terus bertambah dan angka kematian akibat COVID-19 juga masih ada penambahan.

How an App Became Indonesia's Essential Weapon Against Covid-19

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Dwi Oktavia mengatakan, jumlah kasus Konfirmasi secara total di Jakarta sampai hari ini sebanyak 394.118 kasus.

"Dari jumlah total kasus tersebut, total orang dinyatakan telah sembuh sebanyak 381.449 dengan tingkat kesembuhan 96,8 persen dan total 6.482 orang meninggal dunia dengan tingkat kematian 1,6 persen, sedangkan tingkat kematian Indonesia sebesar 2,7 persen," kata Dwi di Jakarta, Selasa, 13 April 2021.

Harvey Moeis Klaim Dana CSR Smelter Swasta Dipakai untuk Bantuan COVID-19

Baca juga: Kasus COVID-19 DKI 12 April: Tingkat Kesembuhan 96,8 Persen

Dinas Kesehatan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, dilakukan tes PCR sebanyak 9.470 spesimen. Dari jumlah tes tersebut, sebanyak 7.576 orang dites PCR hari ini untuk mendiagnosis kasus baru dengan hasil 828 positif dan 6.748 negatif. Selain itu, dilakukan pula tes Antigen hari ini sebanyak 3.889 orang dites, dengan hasil 66 positif dan 3.823 negatif.

Jangan Tertipu! Waspada Penipuan Berkedok Lowongan Kerja Remote, Ini Ciri-Cirinya

"Untuk rate tes PCR total per 1 juta penduduk sebanyak 334.842. Jumlah orang yang dites PCR sepekan terakhir sebanyak 66.398. Adapun jumlah kasus aktif di Jakarta turun sejumlah 84 kasus, sehingga jumlah kasus aktif sampai hari ini sebanyak 6.187 (orang yang masih dirawat/isolasi)," ungkapnya.

Untuk positivity rate atau persentase kasus positif sepekan terakhir di Jakarta sebesar 10 persen, sedangkan persentase kasus positif secara total sebesar 11,1 persen. WHO juga menetapkan standar persentase kasus positif tidak lebih dari 5 persen.

Sementara itu, proses vaksinasi juga masih terus berlangsung. Adapun jumlah sasaran vaksinasi tahap 1 dan 2 (tenaga kesehatan, lansia, dan pelayan publik) sebanyak 3.000.689 orang.

"Total vaksinasi dosis 1 saat ini sebanyak 1.569.019 orang (52,3 persen) dan total vaksinasi dosis 2 kini mencapai 728.994 orang (24,3 persen)," ujarnya.

Rinciannya, yaitu untuk tenaga kesehatan, vaksinasi dosis 1 telah dilakukan kepada 123.958 orang (110,4 persen) dan vaksinasi dosis 2 mencakup 107.968 orang (96,1 persen), dengan target vaksinasi sebanyak 112.301 orang.

Sedangkan, pada kelompok lansia, vaksinasi dosis 1 telah dilakukan kepada 537.125 orang (58,9 persen) dan vaksinasi dosis 2 mencakup 196.464 orang (21,6 persen), dengan target vaksinasi sebanyak 911.631 orang.

"Pada kelompok pelayan publik, vaksinasi dosis 1 telah dilakukan kepada 907.936 orang (45,9 persen) dan vaksinasi dosis 2 mencakup 424.562 orang (21,5 persen), dengan target vaksinasi sebanyak 1.976.757 orang," katanya.

Pemprov DKI Jakarta telah menyediakan tempat tidur isolasi dan tempat tidur ICU dalam penanganan COVID-19. Berdasarkan data terakhir hingga 11 April 2021, terdapat peningkatan kapasitas tempat tidur isolasi dan tempat tidur ICU di 106 RS rujukan.

Untuk tempat tidur isolasi sejumlah 7.314, persentase keterisiannya sebesar 41 persen dengan total pasien isolasi sebanyak 2.999 orang. Sedangkan, untuk tempat tidur ICU sejumlah 1.084, persentase keterisiannya sebesar 48 persen dengan total pasien ICU sebanyak 520 orang.

Pemprov DKI Jakarta menyarankan, bagi masyarakat yang ingin memasuki wilayah Jakarta untuk melakukan pemeriksaan mandiri COVID-19 melalui JakCLM di aplikasi JAKI. Melalui JakCLM, masyarakat dapat mengetahui risiko COVID-19 serta mendapatkan berbagai rekomendasi kesehatan sesuai dengan risiko yang dimiliki.

"Kontribusi masyarakat dalam pengisian JakCLM dapat membantu Pemprov DKI Jakarta untuk melakukan pencegahaan penyebaran kasus COVID-19 di Jakarta," katanya.

Pemprov DKI Jakarta juga masih membuka kesempatan untuk masyarakat berbagi dengan sesama yang membutuhkan bantuan karena terdampak pandemi COVID-19 dalam program Kolaborasi Sosial Berskala Besar atau KSBB.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya