PKS Sebut Anies Bisa Gunakan Diskresi Jual Saham Bir
- VIVAnews
VIVA – Ketua Fraksi PKS Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi DKI Jakarta, Mohammad Arifin mendesak kepada Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Anies Baswedan untuk melepas saham bir PT Delta Djakarta.
Dengan tegas ia mengatakan, bagi fraksi PKS adalah kebijakan ini harus didukung bahwa pelepasan saham di pabrik miras tadi harus segera diwujudkan.
"Andaikan DPRD tidak menyetujui paling tidak gubernur bisa lakukan diskresi untuk segera melakukan pelepasan," kata Arifin saat dikonfirmasi di Jakarta, dikutip Jumat, 2 April 2021.
Dan hasil kajian yang dilakukan PKS, bahwa investasi Pemprov DKI Jakarta di PT Delta yang memproduksi miras ini tidak ada dampak positif untuk kesejahteraan masyarakat DKI, karena itu kita setuju melakukan divestasi.
Oleh karena itu, dia akan menggalang kekuatan dengan semua fraksi-fraksi yang ada di DPRD membangun komunikasi sudah banyak fraksi yang men-support ini untuk menyetujui segera adanya pelepasan saham Pemprov DKI dari PT Delta Djakarta.
Sebelum itu, Riza Patria menegaskan Pemprov DKItetap mengusahakan menjual saham PT Delta tersebut. Sebagaimana bagian janji kampanye Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Salahudin Uno.
"Saham Delta itu memang kita akan upayakan, kita akan jual kembali. Karena itu menjadi bagian dari visi dan misi janji kampanye Anies-Sandi," ujarnya.
Namun demikian, kata dia, bahwa prosesnya tidak semudah menjual barang sendiri, ada prosesnya, ada tahapannya, sehingga harus mendapat persetujuan dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi DKI Jakarta.
Â
"Kami terus mengajukan dan meminta agar mendapatkan dukungan dari teman-teman DPRD DKI Jakarta untuk dapat menyetujui apa yang ingin kami laksanakan terkait penjualan saham PT Delta," katanya.
Baca juga:Â Selangkah Lagi Pemprov DKI Jual Sahamnya di Perusahaan Bir
Dibuka Menghijau, IHSG Cenderung Datar-Menguat Usai The Fed Tahan Suku Bunga
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat 40 poin atau 0,57 persen di level 7113 pada pembukaan perdagangan Jumat, 31 Januari 2025.
