Ditemani Kapolda, Pangdam Jaya Cek Keamanan Gereja Katedral Jakarta
- VIVA.co.id/Willibrodus
VIVA – Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurrahman bersama Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran mendatangi Gereja Katedral Jakarta, Kamis malam, 1 April 2021. Dalam kunjungan tersebut, Dudung dan Fadil sempat berbicara dengan Uskup Agung Jakarta Ignatius Kardinal Suharyo Hardjoatmodjo.
Saat itu, Uskup Ignatius menjelaskan mekanisme perayaan Paskah di Gereja Katredral. Terkait itu, Dudung miminta, agar perayaan Paskah ini dapat berjalan dengan aman hingga selesai.
"Pengamanan dari TNI maupun Polri sudah berjalan beberapa hari sebelumnya. Khusus untuk Paskah kali ini, kami terjunkan 5.692 personel gabungan TNI dan Polri untuk mengamankan perayaan di setiap gereja yang ada di Jakarta," kata Dudung di Gereja Katedral Jakarta.
Dudung melanjutkan, mekanisme pengamanan kali ini dilakukan dengan cara menempatkan personel di dalam maupun di luar gereja. Selain itu, ada pula personel lain yang melakukan patroli keliling di sekitar gereja untuk memastikan perayaan Paskah berjalan dengan aman.
"Patroli ini kita lakukan keliling di sekitar Jakarta, terutama di seputaran Gereja Katedral dan gereja-gereja lain yang sedang melaksanakan kegiatan peribadatan," lanjutnya.
Sebagai bentuk antisipasi gangguan terorisme, personel yang mengamankan Misa Paskah kali ini dilengkapi dengan material untuk mengantisipasi ganguan keamanan. Selain itu, peningkatan pengamanan saat perayaan Paskah tahun ini tidak berbeda jauh dengan tahun lalu.
"Kita menyesuaikan dengan situasi. Kalau tahun lalu tidak ada aktivitas tertentu, saat ini karena kejadian kemarin terorisme di Makassar dan di Mabes Polri, tentunya kita menyesuaikan dari TNI-Polri pasti kekuatan dan aktivitas juga disesuaikan," ujar Dudung.
Dudung juga mengimbau, agar umat Katolik di wilayah DKI Jakarta tetap beribadah dengan rasa aman. Sebab, aksi terorisme yang terjadi kemarin-kemarin itu tidak mengatasnamakan agama tertentu.
"Saya imbau masyarakat untuk tenang dalam beribadah. Apa yang dilakukan (terorisme) itu tidak mewakili agama tertentu. Semua agama tidak mengajarkan teroris," imbuhnya.
"Jadi, untuk rasa aman ini, berikanlah kepercayaan kepada TNI-Polri untuk melaksanakan tugas-tugas ini. Kita semua juga harus bertanggung jawab, bahwa setiap masyarakat apabila ada hal-hal yang mencurigakan, silahkan laporkan kepada aparat keananan, sehingga kita bisa bahu-membahu untuk mengatasi hal itu," tuturnya.