Dua Spekulasi Penyebab Kebakaran Maut di Matraman

Lokasi kebakaran di Matraman yang tewaskan 10 orang
Sumber :
  • VIVA/Willibrodus

VIVA - Penyebab kebakaran maut di Matraman masih misteri. Gubernur DKI Jakarta Anies BAswedan sebelumnya menyebut kebakaran diduga berasal dari sepeda motor yang terbakar.

Kebakaran di Mal GI dari Restoran Gyu-Kaku, Satu Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Menurut Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan DKI Jakarta, selain diduga dari motor yang terbakar, ada kemungkinan juga api berasal dari korsleting listrik. Dugaan kedua ini muncul karena ada beberapa stop kontak yang disebut terbuka.

"Dugaan sementara ada dua opsi. Dari ledakan motor yang posisinya terbakar dan seperti sedang diperbaiki, yang kedua dari sisi kelistrikan," kata Humas Dinas Pemadam Kebakaran DKI Jakarta Mulat Wijayanto kepada wartawan, Kamis, 25 Maret 2021.

Mal Grand Indonesia Kebakaran, Warganet Heran Pengunjung Masih Bisa Nyantai

Baca juga: Cerita Seorang Warga yang Selamat dari Kebakaran di Matraman

Sementara itu, kepolisian sendiri belum mau berspekulasi terkait penyebab kebakaran. Guna memastikannya, Kapolsek Matraman, Komisaris Polisi Tedjo Asmoro, menyebut hasil pemeriksaan dari Pusat Laboratorium Forensik Polri baru bisa memastikan penyebab pasti kebakaran.

Mal Grand Indonesia Kebakaran, Sumber dari Restoran di Lantai 3

"Tadi baru olah TKP (Tempat Kejadian Perkara) dari Puslabfor Mabes Polri," ujar Tedjo.

Tedjo merinci, kejadian nahas itu terjadi sekitar pukul 04.20 WIB. Kontrakan yang terbakar itu terdiri dari empat petak.

Saat kejadian, penghuni pada petak satu dan tiga tidur terlelap, sedangkaan penghuni petak dua dan empat terbangun sehingga bisa menyelamatkan diri. Pada kontrakan nomor satu ada keluarga yang terdiri dari 5 korban tewas, begitupun di kontrakan nomor tiga.

Pemukiman padat penduduk dan akses evakuasi yang terbatas mengingat berada di jalan buntu diduga juga jadi penyebab api tidak cepat dipadamkan sehingga membuat korban jiwa mencapai sepuluh orang. Akibat peristiwa ini, kerugian ditaksir mencapai Rp800 juta.

"Meninggalnya tertumpuk di kamar," kata Tedjo lagi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya