Pemicu Oknum Polisi Ribut dengan Ormas PP di Kafe Remang-remang
- VIVA / Andrew Tito (Jakarta)
VIVA – Puluhan kafe di kawasan kolong jembatan RW 08 Kelurahan Cilincing, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara disegel, Senin kemarin 22 Maret 2021.
Kapolsek Cilincing Kompol Eko Setio mengatakan, puluhan kafe Cilincing disegel karena kebanyakan tetap beroperasi, meski ada pembatasan jam buka saat pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).
"Mereka ini bandel, karena prokes berlaku sampai pukul 21.00 WIB. Mereka ada yang sengaja curi-curi waktu," ujar Eko dikonfirmasi, Selasa 23 Maret 2021.
Eko menjelaskan, puluhan kafe tersebut disegel dan tidak boleh beroperasi hingga batas waktu yang belum ditentukan.
Hanya saja aparat tidak sampai menindak para pemilik kafe, hingga kini terdata sebanyak 24 kafe tang nekat tetap beroperasi dotangah himbauan PoKm hingga akhirnya diketahui akibat adanya peristiwa keributan tersebut.
"Semua, jumlahnya 24 kafe. Sementara hanya kafenya saja yang ditutup, penindakan (terhadap pemilik kafe) kita belum lakukan," ujarnya.
Sementara soal keributan antara oknum polisi dan anggota ormas Pemuda Pancasila terjadi setelah minum minuman keras.
"Pada saat buka, namanya orang datang terjadi kesalahpahaman. Bersenggolan, akhirnya terjadi keributan," ujarnya.
Petugas gabungan dari unsur tiga pilar menyegel bangunan kafe menggunakan garis polisi maupun garis kuning Satpol PP. Petugas juga memasang stiker penutupan sementara di pintu masuk kafe.
Sebelumnya, perkelahian dan baku hantam di lokasi tempat hiburan malam yang melibatkan oknum anggota polisi kembali terjadi. Kali ini di sebuah kafe yang berada di kolong jembatan RW 8, Cilincing, Jakarta Utara.
Kompol Eko mengatakaan peristiwa itu terjadi pada Senin dini hari. Oknum polisi itu diduga mabuk hingga akhirnya ribut dengan salah satu anggota ormas Pemuda Pancasila (PP) yang sedang berkunjung di kafe itu.
"Jadi itu kesalahpahaman di kafe antara oknum polisi dengan ormas pemuda pancasila. Untuk oknum polisinya sudah kita serahkan ke Propam Polair," ujar Eko