Kasus Pemagaran Akses Jalan, Wali Kota Tangerang: Bongkar Temboknya

Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Sherly (Tangerang)

VIVA – Wali Kota Tangerang Arief R. Wismansyah menginstruksikan untuk segera membongkar dinding yang menutup akses warga menuju jalan raya, akibat kasus sengketa tanah yang terjadi di Pondok Kacang, Kelurahan Tajur, Kecamatan Ciledug, Kota Tangerang.

FinExpo 2024, BNI Tegaskan Dukung OJK Dongkrak Literasi dan Inklusi Keuangan Masyarakat

"Sudah diinstruksikan ke Asisten Daerah 1 dan pihak Satpol PP Kota Tangerang untuk segera bongkar pagar betonnya karena itu membuat warga kesulitan," katanya, Senin, 15 Maret 2021.

Dikonfirmasi terpisah, Asisten Daerah I Pemerintah Kota Tangerang Ivan Yudhianto mengatakan, langkah ini akhirnya diambil pihak pemerintah, setelah tidak ada hasil dalam proses mediasi antar kedua ahli waris, yakni keluarga Ruli dan almarhum Munir.

Faldo Maldini Dapat Nomor Urut 1 di Pilwakot Tangerang, Petahana Nomor Buncit

"Tidak ada titik temunya, ditambah pihak pengaku (Ruli) terus mangkir dalam mediasi, ditambah tidak bisa menunjukkan bukti kepemilikan tanah hingga akhirnya kita ambil langkah tersebut," ujarnya.

Dalam hal ini, pemerintah pun telah melakukan pemberitahuan kepada pihak keluarga Ruli, untuk sedianya mau melakukan pembongkaran itu secara mandiri.

Batal Nyalon, Marshel Widianto Jadi Timses Benyamin-Pilar di Pilkada Kota Tangerang

"Kita kasih tahu, sedianya hari ini dia bongkar tembok itu sendiri, kalau masih tidak mau juga, kami yang akan bongkar (tembok) itu," ujarnya.

Dari hasil peninjauan lapangan yang dilakukan oleh jajaran pemerintah bersama BPN Kota Tangerang didapati, bidang tanah yang menjadi polemik telah tercatat sebagai jalan.

"Pada sertifikat tanah sebagaimana disampaikan BPN bahwa tanah tersebut adalah jalan," ujarnya.
 

Aksi sopir angkot lawan arah

Bikin Macet, Ternyata Ini 5 Kelakuan Random Sopir Angkot di Jalan

Kemacetan di jalan raya sering kali menjadi keluhan utama bagi para pengguna jalan. Salah satu penyebabnya yaitu adanya ulah aksi random dari sopir angkutan kota (angkot)

img_title
VIVA.co.id
18 November 2024