Pemkab akan Bina Pengikut Hakekok yang Mandi Telanjang Bareng

Bupati Pandeglang, Irna Narulita diwawancara sebelum masa pandemi.
Sumber :
  • VIVAnews/ Anwar Sadat.

VIVA – Pengikut aliran Hakekok Balakutak akan dibina oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pandeglang agar bisa kembali ke syariat Islam yang benar. Mentalitas dan pemahaman keagamaan mereka dinilai perlu diluruskan kembali.

Muslim Tapi Tak Selalu Ikuti Aturan Al-Quran, Cinta Laura: Kita Tinggal di Dunia Modern

"Akan kita perbaiki mereka bekerja sama dengan MUI, kembali ke jalan Allah. Akan kita bina. Awal muasalnya seperti apa, sampai mereka melakukan seperti ini yang kita anggap sesat," kata Bupati Pandeglang Irna Narulita, Jumat 12 Maret 2021.

Irna meminta masyarakat jangan menuding Hakekok Balakutak sebagai aliran sesat. Pengikutnya pun jangan dijauhi namun harus dirangkul untuk kembali ke ajaran Islam yang benar.

Menag Sebut Ada Krisis Agama di Indonesia

Nantinya jika para pengikut Hakekok Balakutak mau kembali ke ajaran Islam yang benar maka akan diberikan pengajian dan wawasan kebangsaan secara rutin.

"Mereka masih mau kembali ke jalan Allah kenapa ditolak. Kita juga harus kasih ruang ke mereka dengan pelan-pelan, dengan pengajian, wawasan kebangsaan," kata dia.

Viral Calon Bupati Mesuji Lampung Kampanye Bawa-bawa Agama: Pilih Saya Akan Masuk Surga

Irna mengatakan pemda akan memberikan bantuan program bagi pengikut aliran Hakekok Balakutak. Pihaknya juga meminta masyarakat tidak gaduh dan terhasut informasi yang tidak benar sehingga bisa berujung kekisruhan.

"Jika selama ini menutup diri, jauh dari program pemerintah sehingga melakukan kegiatan yang tidak kita ketahui. Setelah kita ketahui, akan kita bina," katanya.

Sebelumnya sempat diberitakan polisi dan masyarakat mengamankan 16 orang pengikut Hakekok Balakutak pada Kamis, 11 Maret 2021 kemarin. Mereka kemudian dibawa ke Polsek Cigeulis selanjutnya diangkut ke Polres Pandeglang.

Berdasarkan catatan, aliran Hakekok Balakutak juga pernah membuat kisruh masyarakat Pandeglang tahun tahun 2009 karena pada saat itu ada pemimpinnya yang mencabuli santriwatinya dengan iming-iming akan diberikan ilmu kanuragan tingkah tinggi oleh gurunya kala itu. 

Masyarakat yang kesal, membakar ponpes Hekokok. Sedangkan pimpinannya S (45) mengaku dia sedang melakukan kawin gaib dengan santriwatinya. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya