Taksi Terbang Belum Dizinkan Mendarat di Depok

Helicity.
Sumber :
  • Dokumentasi. PT Whitesky Aviation

VIVA – Pemerintah Kota Depok memastikan belum ada koordinasi dari pihak tertentu, terkait jasa transportasi taksi udara atau taksi terbang yang menggunakan helikopter. Namun memang, pada 2018 lalu, sempat ada pembahasan tentang layanan bergengsi tersebut.

Setelah Unpad dan UGM, Giliran Akademisi UI Angkat Bicara soal PK Mardani Maming

“Tahun 2018 itu bukan kajian, tapi pernah ada paparan dari salah satu provider taksi udara, kemudian jasa layanan pengiriman lewat udara, kayak gitu,” kata Kepala Dinas Perhubungan Kota Depok, Dadang Wihana, Rabu 3 Maret 2021

Akan tetapi, setelah itu tidak ada lagi pembicaraan hingga saat ini. Khususnya dari perusahaan penyedia layanan tersebut.

Sidang Promosi Doktor di UI, Hasto Soroti Praktik Abuse of Power dalam Pemerintahan

Baca juga: Bahlil Sebut Investasi Freeport Catatan Kelam Bagi Indonesia

“Makanya ketika ada pemberitaan saya komunikasi lagi dengan BPTJ (Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek). Dan BPTJ sepakat dengan apa yang saya sampaikan. Emang 2018 terakhir ada paparan 
itu,” jelas Dadang.

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Sidang Promosi Doktor di UI Besok, Megawati Dijadwalkan Hadir

Ia menegaskan, jika ada pihak yang ingin membuka layanan atau operasional jasa transportasi maka ada mekanisme yang harus dilalui.

“Tentunya harus berkomunikasi dulu dengan kita (Pemkot Depok), BPTJ, dan itu ranah kewenangan mana waktu itu kalau itu memang diizinkan, apakah perhubungan udara, dan lain-lain,” tambahnya.

Dadang mengungkapkan, ketika diskusi saat itu, banyak hal yang ia tanyakan. Karena mekanisme dan pola layanannya masih belum jelas. 

“Terkait dengan operasional izin titik nya di mana, karena tidak mudah, mesti ada pemetaan dulu.”

Harusnya, kata Dadang, jika memang mau operasional atau pun ada rencana, harus menyampaikan itu, komunikasi ke daerah.

“Selama ini sejak 2018 saya belum pernah diajak bicara lagi terkait dengan taksi udara ini,” ucapnya.

Sementara itu, pihak Universitas Indonesia (UI) pun mengaku tak tahu-menahu adanya layanan tersebut. Padahal, sempat ramai diberitakan bahwa salah satu lokasi penyedia jasa layanan taksi udara itu ada di area UI.

“Menurut Direktur Operasi dan Pemeliharaan Fasilitas UI, belum ada permohonan izin atau kerja sama ke UI,” singkat Humas UI, Mariana.

Diberitakan sebelumnya, penyedia layanan Helicity atau taksi terbang menggunakan helikopter sudah bisa melayani warga Ibu Kota dan daerah sekitarnya saat ini.

PT Whitesky Aviation sudah ada 72 titik penjemputan di Jabodetabek menuju dari Bandara Soekarno-Hatta atau sebaliknya.

Chief Executive Officer Whitesky Aviation Denon Berri Klinsky Prawiraatmadja mengatakan, pihaknya menargetkan layanan taksi terbang ini nantinya akan bertarif terjangkau. Sehingga siapa pun bisa menggunakan transportasi ini.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya