Enam Kecamatan di Kota Tangerang Terendam Banjir

Sejumlah wilayah di Kota Tangerang dan Kabupaten Tangerang, Banten, kebanjiran menyusul hujan deras dan air sungai meluap pada Sabtu, 20 Februari 2021.
Sumber :
  • VIVA/Sherly

VIVA – Sebanyak enam Kecamatan di Kota Tangerang, Banten, dilaporkan terendam banjir akibat luapan air sungai yang melintasi wilayah itu pada Sabtu, 20 Februari 2021. Ketinggian mulai 60 sentimeter hingga 2 meter.

Menko AHY dan Menteri PU Dody Bahas Penurunan Muka Tanah Jakarta, Mengantisipasi Bahaya Banjir

Banjir mulai merendam wilayah timur Kota Tangerang, yakni Kecamatan Ciledug, Kecamatan Karang Tengah, Kecamatan Pinang. Kecamatan Larangan juga ada beberapa wilayah yang terendam banjir, kata Wali Kota Arief R Wisamsyah.

Di wilayah barat Kota Tangerang yang terendam, yakni Kecamatan Cibodas dan Kecamatan Periuk. Sementara untuk wilayah tengah tidak terendam.

Bencana Banjir Dahsyat di Spanyol, Total Korban Tewas Mencapai 211 Orang

Baca: Usai Hujan Lebat Sejumlah Jalan Ibu Kota Lumpuh Terendam Banjir

"Beberapa titik yang banjir sudah saya instruksikan untuk segera membangun posko pengungsian dengan tetap menerapkan protokol kesehatan COVID-19," ujarnya.

Masya Allah! Kitab Suci Alquran Tetap Utuh Usai Terendam Banjir, Netizen: Merinding...

Salah satunya di Posko Pengungsian Perumahan Ciledug Indah, Kota Tangerang. Pemerintah memakai gedung sekolah untuk dijadikan posko dengan sistem satu kelas dua kepala keluarga.

"Kita tetap terapkan protokol kesehatan dan kita berharap, masyarakat yang tidak terdampak banjir tidak perlu keluar. Jangan nonton, kasihan, karena kita juga tengah pandemi COVID-19," katanya.

Vihara hingga rumah

Sejumlah kawasan di wilayah Kabupaten Tangerang turut terendam, salah satunya di kawasan Kelurahan Bencongan, Kecamatan Kelapa Dua. Banjir dengan ketinggian 1,2 meter merendam ratusan rumah warga di sana.

Photo :
  • VIVA/Sherly

Tatang, pengurus RW 20, Kelurahan Bencongan, Kelapa Dua, mengatakan bahwa banjir mulai merendam rumah warga sejak pukul 01.30 WIB. Saat itu warga masih bertahan di rumah, tapi lama-kelamaan setelah hujan tak kunjung berhenti dan ketinggian air terus bertambah hingga 120 sentimeter, sebagian warga terpaksa mengungsi.

Air yang merendam rumah warga pun akibat luapan Kali Sabi. Padahal, kali itu sebelumnya sudah dieruk oleh Pemerintah Kabupaten Tangerang.

Warga secara swadaya menyediakan posko pengungsian sebagai lokasi evakuasi di Masjid An-Nur, Bencongan, Kelapa Dua. Ia juga menyebutkan, hingga kini, belum ada bantuan dari pemerintah. “Saya harap pemerintah bisa ssvera turun memberikan bantuan, terutama logistik makanan, pakaian dan selimut.”

Banjir juga merendam Vihara Bumi Nusantara di kawasan Karawaci Binong, Curug. Ketinggian air di sana mencapai 60 sentimeter. Banjir merendam jalan menuju Vihara dan Lippo Karawaci sehingga memaksa polisi merekayasa lalu lintas di sana.

Seorang petugas yang bersiaga di sana, Rohman, mengatakan bahwa kawasan itu kebanjiran akibat luapan air Kali Sabi. Air mulai naik sejak pukul tiga dini hari. “Makanya kalau yang mau ke arah Lippo Karawaci kita putar arah menuju Binong. Untuk yang ke Vihara, sementara tidak bisa," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya