Rumah Mewah Bergerak Saat Penghuni Tidur Ternyata Tergerus Sungai

Rumah mewah ambrol, sungai Cibanten meluap usai hujan deras
Sumber :
  • VIVA/Yandi Deslatama

VIVA – Area bagian belakang sebuah rumah mewah milik Nahrati (30) longsor tergerus arus Sungai Cibanten. Penyebabnya tak lain hujan deras yang turun sejak Selasa malam hingga Rabu pagi, 2 hingga 3 Februari 2021 yang menyebabkan debit air sungai Cibanten meluap. Pun arusnya deras.

BPBD Imbau Warga DKI Jakarta yang Tinggal di Tepi Sungai Waspada Banjir

Menurut Nahrati, dia tidak mengetahui pasti kejadian rumahnya yang longsor lantaran saat itu dia beserta keluarganya sedang tertidur pulas. Saat matahari mulai muncul, dia tersadar rumahnya sudah ambrol.

"Saya tidak sadar pada saat itu. Akan tetapi saya sempat mendengar suara gemuruh kencang dan tiba-tiba kondisi kamar bergerak," ujat Nahrati di kediamannya, Rabu 3 Februari 2020.

H-1 Pencoblosan Pilkada, 794 Rumah di Medan Terendam Banjir

Dia mengaku peristiwa itu sudah kedua kalinya terjadi. Nahrati beserta keluarga mengaku amat khawatir. 

Rumah tetangga Nahrati juga terancam ambrol lantaran tanahnya sudah ikut tergerus aliran sungai.

Bea Cukai Bengkalis Bantu Cari Korban Tenggelam di Perairan Desa Sungai Selari

"Sudah dua kali terjadi sebenarnya tapi yang pertama tidak separah yang sekarang. Saya jadi takut dan was-was juga," katanya.

Berdasarkan catatan BPBD Kota Serang, ambrolnya rumah Nahrati di perumahan Taman Graha Asri blok J2 itu tidak menimbulkan korban luka maupun korban jiwa.

BPBD juga menyatakan hal yang sama, penyebab tergerusnya halaman belakang rumah Nahrati disebabkan arus air yang deras dan meluapnya sungai Cibanten akibat hujan deras.

"Itu kan di bagian belakang Graha Asri yang berhimpit dengan sungai Cibanten. Kalau saya lihat sih dengan luapan air menggerus tanah," kata Kepala BPBD Kota Serang, Diat Hermawan melalui telepon selulernya.

Menurutnya, ada empat titik banjir di Kota Serang yakni kompleks Untirta, Kecamatan Cipocok kemudian di Cinanggung dan Cikulur yang termasuk ke dalam Kecamatan Serang. Sementara ketinggian air mencapai 50 centimeter.

"Penyebab banyak. Salah satunya hujan semalam yang cukup tinggi, kita juga tidak menutup (penyebab banjir karena) saluran (irigasi) sudah tidak memadai, sampah, sedimentasi," kata dia.

Kabid Penanganan, Peralatan dan Logistik BPBD Sumut, Sri Wahyuni Pancasilawati.(B.S.Putra/VIVA)

BPBD Catat Becana Alam di Sumut Tewaskan 31 Orang

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Utara mencatat 31 orang meninggal dunia akibat bencana alam dari tanah longsor hingga banjir bandang. Kepala Bidang (K

img_title
VIVA.co.id
29 November 2024