Anies Baswedan Tulis Adab dan Etika, Sindir Siapa?
- Instagram @aniesbaswedan
VIVA – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengunjungi Rumah Sakit Fatmawati yang berada di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan, Kamis 7 Januari 2021 kemarin. Kedatangannya ke sama untuk melihat penanganan pasien COVID-19. Kunjungan ini diposting Anies ke akun media sosialnya.
Dikutip VIVA, Jumat 8 Januari 2021 di akun instagram @aniesbaswedan, ada yang menjadi perhatian Warganet. Bukan soal foto atau aksi nya tetapi kalimat Anies dalam menjelaskan foto tersebut. Anies menuliskan kata adab dan etika.
“Untuk menghormati adab dan etika, pagi ini berkabar terlebih dahulu kepada Menkes bahwa saya akan kunjungi rumah sakit yang milik Kemenkes, bukan milik DKI,” tulisa Anies dalam akun instagram resminya.
Warganet bereaksi atas pernyataan Anies itu, mereka menduga kata-kata tersebut menyentil Menteril Sosial Tri Rismaharini atau Risma yang blusukan ke Jakarta dan bertemu gelandangan.
@nrrhmn13: "Untuk menghormati adab dan etika, Pak Anies minta izin dulu ke yg punya wilayah" (jd inget yg lg drama di Sudirman)
@arull_inst: Ini baru kerja nyata. Bukan bikin drakor dipinggir jalan.
@umar_faruq_malik: Sentilan haluuusssss banget
Berikut pernyataan lengkap Anies Baswedan:
Beberapa waktu lalu berbincang dengan Menteri Kesehatan Budi Sadikin tentang kolaborasi penanganan warga yang terpapar COVID-19. Tak lama kemudian, beliau berkunjung ke RS Fatmawati yang telah membangun fasilitas khusus untuk penanganan Covid. Saya sampaikan, insyaAllah saya juga akan melihatnya.
Untuk menghormati adab dan etika, pagi ini berkabar terlebih dahulu kepada Menkes bahwa saya akan mengunjungi rumah sakit yang milik Kemenkes, bukan milik DKI.
Alhamdulillah, tadi berkesempatan bersapa dengan pimpinan dan para tenaga kesehatan di sana. Dalam penanganan pandemi COVID-19, RS Fatmawati dikhususkan untuk merawat pasien dengan gejala sedang dan berat dan telah dilengkapi dengan fasilitas HCU dan ICU terbaik. Fasilitas baru sengaja dibangun secara cepat dengan tekonologi baru untuk bisa menangani kasus-kasus Covid-19.
Namun tentu saja yang lebih penting, RS Fatmawati dikawal oleh para tenaga kesehatan yang amat mumpuni dan berdedikasi tinggi. Tadi menyempatkan berdiskusi tentang pengalaman di masa pandemi dan tentang situasi terkini. Mereka semua adalah pejuang dan pahlawan kesehatan. Benteng pertahanan terakhir untuk memastikan yang dirawat bisa kembali berkumpul bersama keluarga.
Sempat juga berbincang dengan salah satu pasien melalui intercom yang terhubung dengan ruang perawatan isolasi. Memberi motivasi agar semangat melawan pandemi ini.
Situasi pandemi saat ini sedang darurat. Mari bantu ringankan kerja para tenaga kesehatan sebagai garda terakhir yang menyelamatkan nyawa masyarakat. Tegakkan terus protokol kesehatan. Pemprov DKI akan terus mendorong 3T (tracing, testing, treatment), sementara warga Ibukota diharapkan menjalankan 3M sepenuhnya. Insya Allah, kita akan kalahkan pandemi ini bersama-sama.