Mayat Tanpa Identitas Ditemukan Mengambang di Pintu Air Manggarai
- VIVA/Willibrodus
VIVA – Mayat laki-laki ditemukan mengambang di Pintu Air Manggarai, pada pukul 06.00 WIB, Kamis 7 Januari 2021. Mayat sempat mengambang selama beberapa jam, barulah pada pukul 12.00 WIB mayat tersebut berhasil dievakuasi.
Aparat Polsek Metro Menteng Ipda Heri Widodo mengatakan, proses evakuasi dibantu oleh mobil ambulans milik Dinas Pertamanan dan Pemakaman Provinsi DKI Jakarta. Proses evakuasi ini memakan waktu yang lama karena pihak ambulans yang kurang responsif.
"Karena ada kendala di ambulansnya, jadi baru siang ini bisa diangkut. Ambulansnya kurang merespons saat dihubungi, makanya lama," kata Heri.
Heri menambahkan, pihaknya pun masih menyelidiki identitas korban, sebab saat ditemukan, korban tidak memiliki identitas. Penyebab tewasnya korban pun masih menunggu hasil tim forensik.
"Soal identitas masih kami dalami karena belum ditemukan. Penyebab (tewasnya) belum, nanti biar tim forensik yang akan menangani," tuturnya.
Baca juga: Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran Ganti 10 Kapolres
Proses evakuasi ini merupakan kerja sama antara Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Pusat dan Kepolisian Metro Menteng. Selanjutnya, mayat tersebut akan diautopsi di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta Pusat.
Sebelumnya, jasad seorang pria ditemukan mengambang di tumpukan sampah Pintu Air Manggarai. Diduga, mayat tersebut terbawa air hingga mengambang di Pintu Air Manggarai.
Komandan Peleton Grup A Sektor VI Tebet, Samsudin, menyebut pihaknya mendapat informasi penemuan jasad sekira pukul 07.10 WIB. Penemuan jasad berawal dari petugas Pintu Air Manggarai yang tengah mengangkat sampah.
"Petugas Pintu Air Manggarai sedang mengangkat sampah dan melihat mayat. Lalu petugas tersebut segera melapor pihak Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Selatan," ujarnya saat dikonfirmasi.
Ia melanjutkan, petugas damkar sempat mengalami kendala saat proses pengangkatan jasad dari Pintu Air Manggarai. "Sebagian anggota badan korban tertumpuk tumpukan sampah. Jadi agak sulit proses pengangkatan," ujar Samsudin.