Polisi Anak Buah Kombes Yusri Dibacok, Begini Penampakannya

Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Yusri Yunus
Sumber :
  • VIVA / Andrew Tito (Jakarta)

VIVA – Dua anggota Kepolisian Daerah Metro Jaya menderita luka sabetan senjata tajam di bagian tangan saat membubarkan massa yang mengikuti demo 1812 di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jumat 18 Desember 2020.

Ikatan Santri DKI Lakukan Aksi Demo pada Ucapan Suswono: Kami Sangat Menyayangkan!

Satu polisi tersebut menderita luka sabetan di bagian pundak dan satu lagi luka di bagian tangan.

"Ada anggota yang terluka pada saat pembubaran di depan kantor gubernur dengan menggunakan samurai," ucap Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus, Jumat 18 Desember 2020.

Buruh Akan Turun Demo di Monas Hari Ini, Lebih dari Seribu Aparat Diterjunkan

Beruntung luka sabetan yang dialami kedua anggota polisi tersebut tidak parah. Pihak kepolisian berhasil mengamankan senjata tajam yang digunakan salah satu peserta aksi untuk menyerang petugas. 
 

Photo :
  • Istimewa
14 Tahun Mandek, Ribuan Warga Demo Desak RUU Masyarakat Adat Segera Disahkan

"Yang terkena sabetan merupakan anggota Humas Polda Metro Jaya. Pelaku berhasil kabur," tambah Yusri.

Massa dari aksi demo 1812 berhasil dibubarkan oleh pihak kepolisian sekitar pukul 15.00 WIB. Dari foto-foto yang beredar di grup WhatsApp, polisi yang terluka kena sabetan di pundak hanya nampak kecil, permukaan kulitnya robek sedikit hingga terlihat adanya darah. 

Sementara yang terluka di bagian tangan sudah mendapat pertolongan karena sudah nampak diperban. 

Sebelumnya, Kapolda Metro Jaya Irjen M. Fadil Imran mengingatkan kembali bahwa keselamatan rakyat merupakan priotitas utama Koprs Bhayangkara.

Sebab saat ini data masih menunjukkan korban meninggal dunia akibat COVID-19 masih cukup tinggi. Untuk itu, aparat kepolisianpun membubarkan aksi Front Pembela Islam cs hari ini, Jumat 18 Desember 2020, yang bertajuk aksi 1812.

"Keselamatan rakyat adalah hukum tertinggi atau Salus Populi Suprema Lex Esto, seharusnya menjadi pedoman utama atau bahkan menjadi prinsip dasar bagi semua komponen bangsa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari," kata Fadil di Jakarta, Jumat 18 Desember 2020.

Fadil minta prinsip keselamatan rakyat adalah hukum tertinggi, bukan hanya disampaikan oleh Polri. Dia berharap prinsip itu selalu jadi pegangan utama segenap komponen untuk memastikan keselamatan rakyat dari berbagai bahaya yang mengancam setiap saat. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya