Jelang Natal dan Tahun Baru, Depok Kembali Zona Merah COVID-19

Satu ruas jalan di kota Depok, Jawa Barat.
Sumber :
  • VIVA/Zahrul Darmawan

VIVA – Kota Depok kembali berada pada zona merah atau dengan status berisiko tinggi penyebaran COVID-19 jelang perayaan Natal dan Tahun Baru atau Nataru. Data dalam situs pemerintah setempat menyebut, keseluruhan jumlah kasus positif di kota itu telah menyentuh angka 14.025 orang sampai dengan saat ini. Adapun jumlah pasien sembuh mencapai 10.806 orang, dan meninggal dunia 349 orang.

CIA Duga Kuat COVID-19 dari Kebocoran Laboratorium di Wuhan, China Bereaksi Keras

“Zona merah untuk minggu ini belum turun dari minggu lalu kan kita juga sedang rekonsiliasi data dengan satgas pusat karena ada gap data,” kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Depok, Dadang Wihana pada Jumat 18 Desember 2020.

Ia menjelaskan, data zona merah itu dikeluarkan oleh pusat karena rujukannya adalah data yang diambil dari Kementerian Kesehatan.

Elegan di Tahun Baru Imlek

“Jumlah kita justru lebih banyak dibandingkan pusat. Yang terkonfirmasi di kita lebih banyak daripada yang pusat. Skornya berbeda. Nah, ini kan akan berpengaruh terhadap perhitungan, sedangkan data yang ada di kita datanya real time,” ujarnya

Meski mengaku zona merah, Dadang enggan membeberkan skor yang ada di Kota Depok. “Kan sedang rekonsiliasi dulu katanya, tapi memang saat ini peningkatan kasus terjadi baik di Depok maupun di wilayah Bodebek lainnya,” katanya.

Pantun Hasto, Nyanyian Once hingga Joget Gemu Fa Mi Re Ramaikan Perayaan Natal PDIP di NTT

Menurut Dadang, ada banyak faktor penyebab Depok kembali pada status zona merah. Di antaranya karena pergerakan orang yang saat ini sangat tinggi.

“Mereka saat ini seperti kehidupan normal, jadi seperti kembali kemudian abai protokol kesehatan, selalu pergerakan orang tinggi. Misalnya dalam bekerja dan lain-lain seperti aktivitas sosial ekonomi juga tinggi,” ujarnya.

Sehingga, kata dia, penularan saat ini banyak terjadi di klaster keluarga. “Kalau dulu kan klaster kantor bergeser ke keluarga. Dari keluarga kemudian mereka ke kantor lagi kan, nah di kantor mereka juga memaparkan kembali baik yang berkantor di Depok maupun di luar Depok. Jadi, sekarang itu di keluarga tinggi di kantor juga mulai naik lagi,” ucapnya.

Baca juga: Nataru, Mal di Tangerang Hanya Buka sampai Jam 7 Malam

Jubir baru Kementerian Luar Negeri China Mao Ning menjalankan tugas perdana

CIA Dukung Teori COVID-19 dari Kebocoran Lab di China, Beijing Minta AS Stop Manipulasi

China meminta AS berhenti mempolitisasi dan memanipulasi isu asal-usul virus corona, berhenti mencemarkan nama baik negara lain, dan berhenti melemparkan kesalahan.

img_title
VIVA.co.id
28 Januari 2025