Rapid Test Antigen Belum Diterapkan untuk Penumpang Bus

Suasana di salah satu terminal bus di Jakarta / Ilustrasi.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ahmad Rizaluddin

VIVA – Terminal Kalideres dipastikan belum menerapkan kebijakan rapid test antigen untuk calon penumpang bus. Hingga saat ini pihak terminal masih menerapkan sistem Corona Likelihood Metric (CLM) bagi calon penumpang bus.

How an App Became Indonesia's Essential Weapon Against Covid-19

Kepala Terminal Kalideres, Revi Zulkarnaen, mengatakan, Rapid Tes Antigen dikabarkan hanya untuk penumpang yang akan bepergian menggunakan kereta api dan pesawat terbang.

"Sampai saat ini sih belum ada arahan ya untuk Rapid Test Antigen calon penumpang bus. Jadi kemungkinan kebijakan itu hanya untuk transportasi kereta dan pesawat terbang," ujar Revi dikonfirmasi, Kamis 17 Desember 2020.

Harvey Moeis Klaim Dana CSR Smelter Swasta Dipakai untuk Bantuan COVID-19

Revi menjelaskan, di Terminal Kalideres, Jakarta Barat, tiket bus juga cenderung murah sehingga Rapid Test Antigen dirasa tidak terlalu cocok untuk penumpang bus,

Namun, sebagai gantinya, protokol kesehatan dengan pengawasan penggunaan masker bagi calon penumpang di Terminal Kalideres terpantau ketat.

Jangan Tertipu! Waspada Penipuan Berkedok Lowongan Kerja Remote, Ini Ciri-Cirinya

Diketahui, harga tiket bus sekira Rp150 ribu sampai Rp250 ribu. Sementara itu, harga Rapid Test Antigen dapat mencapai Rp800 ribu. "Kalau tiket pesawat mungkin karena kan harga tiket sampai jutaan ya. Tapi kalau tiket bus kan tidak sampai Rp500 ribu," ujarnya.

Kondisi itu dianggap akan memberatkan calon penumpang bus yang mayoritas ada di kalangan menengah ke bawah.

Lagi pula, kata Revi, hingga saat ini Terminal Kalideres masih sepi seperti kondisi awal pandemi COVID-19 belum ada peningkatan penumpang signifikan menjelang libur Natal dan tahun baru. Bahkan angka jumlah penumpang terus menurun selama pandemi COVID-19.

"Dulu awal COVID-19 memang sempat ada peningkatan keberangkatan. Kemungkinan itu orang-orang terkena PHK. Tapi seterusnya sepi," ujarnya.

Bahkan ketika cuti bersama Oktober 2020, tidak ada peningkatan jumlah penumpang di Terminal Kalideres.

Sehingga kemungkinan, warga yang berlibur saat cuti bersama menggunakan mobil pribadi untuk ke tempat-tempat wisata. Pun jelang libur Natal dan tahun baru, Terminal Kalideres masih sepi.

Terdata hingga Rabu, jumlah keberangkatan penumpang rata-rata hanya mencapai 200 sampai 250 penumpang.

Angka penumpang tertinggi hanya mencapai 300 penumpang. Angka itu turun drastis dari tahun sebelumnya yang dapat mencapai angka lebih dari 1.000 penumpang setiap memasuki musim liburan.

Revi memastikan kebijakan CLM dan Surat Keterangan Sehat (SKS) masih diberlakukan terhadap calon penumpang yang naik bus dari Terminal Kalideres.

"Jadi untuk saat ini kami masih pakai CLM yang bisa didapat dari aplikasi JAKI. Sedangkan kebijakan Rapid Test Antigen kami masih tunggu arahan," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya