6 Pendukung HRS Tewas Didor, Kapolda: Polisi Tak Ada yang Terluka

Kapolda Metro Irjen Fadil Imran
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA –  Kapolda Metro Jaya, Inspektur Jenderal Fadil Imran, menjelaskan adanya aksi penyerangan sejumlah pengikut Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab (HRS) terhadap aparat polisi. Dari peristiwa itu, enam pengikut HRS tewas ditembak.

FPI Jakarta Resmi Dukung Ridwan Kamil-Suswono di Pilgub Jakarta 2024

Fadil mengatakan, anggota yang mengalami penyerangan itu tidak sampai mengalami luka. "Tidak ada anggota yang terluka," kata Fadil di Markas Polda Metro Jaya, Senin 7 Desember 2020.

Dia menyebut dalam peristiwa ini yang ada hanyalah kerugian materi. Mobil yang digunakan anggotanya mengalami kerusakan. 

Anggota DPRD Partai Demokrat Diduga Selingkuh, Pengakuan Mengejutkan Pembunuh Wanita tanpa Kepala

Fadil bilang simpatisan HRS melakukan tembakan tiga kali mengenai mobil petugas. Karena ada serangan yang mengancam, alhasil polisi menembak mati enam dari sepuluh pelaku. 

"Untuk kerugian yang dialami oleh petugas adalah sebuah kendaraan yang rusak karena dipepet, serta terkena dari tembakan dari kelompok yang melakukan penyerangan," ujar eks Kapolda Jawa Timur tersebut.

Terpopuler: Habib Rizieq Bicara Kasus Suswono dan Ahok, Dirdik Jampidsus Viral Gegara Jam Tangan

Baca Juga: Beda dengan Polri, FPI Sebut 6 Laskar Pengawal Habib Rizieq Diculik

Polisi menyebut kejadian ini terjadi di Jalan Tol Jakarta-Cikampek Km 50. Namun, dilaporkan ada empat simpatisan lain HRS yang melarikan diri.

Terkait itu, pihak Dewan Pimpinan Pusat Front Pembela Islam (FPI) menanggapi adanya peristiwa yang menewaskan enam anggotanya. Namun, FPI menyampaikan bahwa peristiwa yang benar karena diadang kemudian menculik enam laskar pengawal HRS.

"Serta penculikan terhadap enam orang laskar pengawal Imam Besar. Peristiwa terjadi di dekat pintu Tol Kerawang Timur,” kata keterangan resmi FPI, Senin 7 Desember 2020.

Dalam keterangan resmi tersebut, HRS dan keluarga, termasuk cucu yang masih balita, akan menuju tempat acara pengajian subuh keluarga, sambil memulihkan kondisi. FPI menyebut rombongan HRS diadang oleh orang tak dikenal atau OTK.

“Dalam perjalanan menuju lokasi pengajian Subuh keluarga tersebut, rombongan dihadang oleh preman OTK (yang kami duga kuat bagian dari operasi penguntitan dan untuk mencelakakan IB),” tambah keterangan tersebut. (ren)


 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya