Bendungan untuk Cegah Banjir Jakarta Bakal Selesai 2021
- VIVA.co.id/ Agus Rahmat
VIVA – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan menyelesaikan dua bendungan untuk mencegah banjir di DKI Jakarta pada 2021. Yaitu, Bendungan Sukamahi dan Ciawi di Kabupaten Bogor.
Pembangunan kedua bendungan kering tersebut merupakan bagian dari rencana induk pengendalian banjir di Jakarta. Sesuai kontrak kerja kedua bendungan itu akan rampung 2021 setelah dikerjakan sejak 2017.
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono menyatakan, bendungan kering di Ciawi dan Sukamahi merupakan yang pertama kalinya dibangun di Indonesia. Kedua bendungan ini baru akan digenangi air pada musim hujan.
"Kedua bendungan ini bukan untuk keperluan irigasi atau air baku, namun untuk meningkatkan kapasitas pengendalian banjir," kata Basuki seperti dikutip dari keterangan tertulis, Minggu, 6 Desember 2020.
Baca juga: Ini Alur Kasus Bansos COVID-19 yang Jerat Mensos Juliari Batubara
Pembangunan Bendungan Sukamahi, kata Basuki, sudah direncanakan sejak 1990-an. Kemudian baru mulai dibangun pada 2017 dan progresnya hingga saat ini sudah mencapai 60 persen.
Kontrak pembangunan Bendungan Sukamahi senilai Rp447,39 miliar, dan ditandatangani pada 20 Desember 2016 dengan kontraktor PT Wijaya Karya-Basuki KSO.
Bendungan tersebut memiliki daya tampung 1,68 juta m3 dan luas area genangan 5,23 hektare. Bendungan ini memakan lahan seluas 46,7 hektare dengan lahan yang sudah dibebaskan mencapai 40,86 hektare.
Sementara itu, progres konstruksi Bendungan Ciawi sudah 73 persen. Kontrak pekerjaan Bendungan Ciawi ditandatangani 23 November 2016 dengan kontraktor pelaksana PT Brantas Abipraya dan PT Sacna.
Bendungan Ciawi direncanakan memiliki volume tampung 6,05 juta m3 dan luas genangan 39,40 hektare dengan biaya pembangunan sebesar Rp798,7 miliar. Pembangunannya mulai pada 2 Desember 2016.
Dari penelusuran debit banjir kala ulang 50 tahun, Basuki menyatakan bahwa dengan dibangunnya Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi mengurangi debit banjir di Pintu Air Manggarai sebesar 577,05 m3/det.
"Bila dikurangi dengan debit Sungai Ciliwung yang nantinya dialirkan Kanal Banjir Timur melalui Sodetan Ciliwung sebesar 60 m3/det maka debit di Pintu Air Manggarai sebesar 517,05 m3/det," tutur dia. (art)