Guru MAN 22 Yang Tak Ikut Piknik ke DIY Juga Positif COVID-19

Sekolah MAN 22 Jakarta.
Sumber :
  • VIVA/Andrew Tito

VIVA – Diketahui ada satu orang guru Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 22 Palmerah yang tidak mengikuti kegiatan wisata ke Yogyakarta pada 20-23 November 2020, juga positif terpapar COVID-19.

10 Rekomendasi Wisata di Bandung Selatan untuk Libur Nataru 2024/2025, Lengkap dengan Harga Tiketnya

Hal tersebut dibenarkan Kepala Sekolah MAN 22, Usman Ali sembari menjelaskan guru tersebut menunjukkan gejala seperti tidak enak badan beberapa hari sebelum adanya kegiatan liburan para guru dan tata usaha DI Yogyakarta (DIY).

Oleh karena itu, Guru tersebut tidak ikut berwisata yang menjadi ajang perpisahan dengan kepala MAN yang hendak purnabakti.

Menhut Cek Kesiapan Libur Nataru di 57 Taman Nasional dan 134 Taman Wisata Alam

"Justru dia merasa sakit-sakit makanya enggak ikut ke Jogja," ujar Usman saat dikonfirmasi, Sabtu 5 Desember 2020.

Guru tersebut kemudian melaksanakan tes cepat antigen pada 27 November 2020 dan dinyatakan reaktif, ketika melakukan tes usap, hasilnya pun positif terinfeksi virus SARS-CoV-2.

Implikasi Ketergantungan pada Kecerdasan Buatan terhadap Proses Pembelajaran

Pada hari yang sama, dua orang rombongan yang mengikuti wisata ke Jogja menunjukkan gejala  Covid-19 dan segera melaksnakan tes usap Covid-19 dan hasilnya positif.

Setelahnya, seluruh guru dan staf tata usaha  yang mengikuti wisata pun segera harus menjalankan tes usap COVID-19.

Usai berwisata, para guru dan karyawan sempat berkumpul di madrasah untuk melaksanakan pelepasan kepala MAN dan merayakan hari guru, pada tanggal 25 November 2020.

Karenanya, Usman belum dapat memastikan di mana titik penyebaran COVID-19 tersebut terjadi, Sementara sejak ada kabar guru dan karyawan yang positif COVID-19, madrasah pun telah ditutup.

“Dari Senin tanggal 30 November kemarin, sekolah sudah tutup” ujarnya.

Sementara itu, pihak Madrasah telah disemprot dengan disinfektan selama tiga hari berturut-turut ke sekolah yang terpapar tersebut.

Diketahui, rombongan berangkat tanpa melakukan tes usap maupun tes cepat COVID-19, puluhan guru tersebut juga berangkat tanpa mengantongi izin dari pihak Kementerian Agama.

Terdata hingga kini, terdapat 30 orang guru dan karyawan MAN 22 Palmerah yang dinyatakan positif terpapar COVID-19.

Satu orang dikabarkan menjalani isolasi di rumah sakit, sementara tiga orang menjalani isolasi di Wisma Atlet.

Sementara pembagian rapor siswa MAN 22 tampaknya harus tertunda akibat adanya kluster baru dari puluhan guru MAN 22 yang terpepat dan positif COVID-19.

Pembagian rapor semester ganjil tahun ajaran 2020/2021 yang harusnya dilakukan bulan Desember 2020 akan bergeser ke Januari 2021.

Kepala Sekolah MAN 22 Jakarta Usman Ali menjelaskan, lantaran adanya peristiwa tersebut para guru sepakat bahwa pembagian rapor akan di laksanakan pada Januari mendatang. 

"Yang terdekat ini pembagian rapor sudah saya intruksikan melalui zoom metting dengan guru-guru sepakat diundur pembagiannya di bulan Januari," ujar Usman dikonfirmasi.

Selama ditutup, MAN 22 Jakarta akan terus dilakukan penyemprotan dan disinfeksi. Usman sendiri belum bisa memastikan sampai kapan penutupan sekolah dilakukan.


 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya