Anies Resmikan PLTS Hybrid Terbesar di Jakarta
- VIVA/Syaefullah
VIVA – Pemprov DKI Jakarta berkolaborasi dengan PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya (UID Jaya) meluncurkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Pulau Sebira, Kepulauan Seribu. Ini disebut merupakan PLTS hybrid terbesar di Provinsi DKI Jakarta.
PLTS ini dikonstruksi sejak awal Maret 2020 di lahan seluas 5.000 meter persegi. Dengan menggunakan fotovoltaik atau panel surya, PLTS hybrid PLN di Pulau Sebira itu memiliki kapasitas daya sebesar 400 kilo Watt peak (kWp) dan diproyeksi dapat menghasilkan energi sebesar 1.200 kWh per hari.
PLTS Sebira ini dilengkapi baterai berkapasitas 912 kWh yang berfungsi sebagai penyimpan energi, sehingga energi listrik yang dihasilkan juga dapat digunakan pada malam hari.
Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Anies Baswedan, mengatakan, program antara Pemprov DKI Jakarta dan PLN untuk mengerjakan PLTS Pulau Sebira ini diibaratkan sebuah kado untuk Kepulauan Seribu yang baru saja berulang tahun ke-19.
“Alhamdulillah ini merupakan hari yang membahagiakan, pulau (Sebira) dengan 600 keluarga ini akan memiliki listrik bukan hanya aman tetapi juga ramah lingkungan. Ini (PLTS) kado ulang tahun Kepulauan Seribu yang dirayakan dengan peresmian PLTS,” kata Anies saat peresmian PLTS Pulau Sebira secara daring di Balai Kota Jakarta, Rabu, 25 November 2020.
Kata dia, hadirnya PLTS di Pulau Sebira ini mengirimkan pesan penting bukan hanya bagi warga Jakarta melainkan juga seluruh Indonesia. Karena, jika wilayah kepulauan di Jakarta seluruh fasilitasnya dapat dipenuhi, semangat ini juga dapat diwujudkan untuk memenuhi fasilitas wilayah kepulauan lain di Indonesia.
“Mengapa ini penting dalam konteks Indonesia dan Jakarta. Satu adalah konektivitas (kelistrikan), Jakarta terdiri dari daratan dan kepulauan. Dan warga Jakarta harus memiliki akses yang sama atas fasilitas yang disediakan pemerintah,” katanya.
Kemampuan menghadirkan konektivitas di Kepulauan Seribu, lanjut Anies, mengirimkan pesan bahwa kawasan pulau yang terdekat dengan pusat kekuasaan terfasilitasi. “Maka yang jauh insya Allah yang jauh bisa terfasilitasi juga,” tuturnya.
Ia menjelaskan, konektivitas kelistrikan yang menjadi tanggung jawab negara menjadi salah satu elemen penting bagi masyarakat kepulauan untuk meningkatkan taraf hidup, ekonomi, dan kesejahteraan mereka. Seperti dengan adanya listrik, maka warga Pulau Sebira dapat mengakses cold storage yang membuat hasil tangkapan mereka dapat tetap segar sehingga meningkatkan nilai jual.
“Kita berharap adanya pasokan listrik yang stabil melalui PLTS bisa menjadi hulunya peningkatan produktivitas masyarakat di Kepulauan Seribu. Mereka (warga) ingin cold storage sehingga hasil tangkapan bisa disimpan dan ini hanya bisa diakses kalau ada listrik. Sehingga listrik ini akan meningkatkan taraf hidup, ekonomi, dan kesejahteraan warga,” ungkapnya.
Sementara itu, General Manager PLN UID Jaya, Doddy B. Pangaribuan menyebutkan, dengan adanya PLTS Sebira ini dapat meningkatkan pemanfaatan Green Energy dari EBT (Energi Baru Terbarukan) untuk kelistrikan di Indonesia. Perlu diketahui, target PLN untuk peningkatan pemanfaatan EBT hingga 2025 adalah sebesar 23 persen.
Secara regional dengan adanya PLTS ini juga bisa menjadi daya cadangan untuk Pembangkit Listrik Tenaga Diesel yang sudah ada dan menghemat pengeluaran biaya bahan bakar yang sudah ada.
“Ini merupakan PLT Surya terbesar hybrid di Provinsi DKI Jakarta, juga akan bisa digunakan untuk mem-back up PLTD kita. Sehingga ini akan menurunkan biaya operasi, karena bahan bakar (diesel) saja bisa sampai Rp3 miliar dan dengan PLTS ini mungkin hanya akan menghabiskan Rp1 miliar saja,” kata Doddy. (art)