Marak Begal Sepeda, Polda Metro Keluhkan Minimnya CCTV

Kamera CCTV.
Sumber :
  • Secure First

VIVA – Minimnya kamera Closed Circuit Television (CCTV) di kawasan yang rawan terjadinya tindak pidana khususnya begal pesepeda dikeluhkan oleh Polda Metro Jaya. Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Polisi Nana Sudjana menyebut kamera CCTV di ruang terbuka di wilayah hukumnya masih sangat minim.

Libur Natal dan Tahun Baru, Catat Jadwal Perpanjangan SIM di Jakarta

"Terkait dengan kamera CCTV, masih kita anggap kurang ini," kata Nana di Markas Polda Metro Jaya, Selasa, 3 November 2020.

Karena hal ini lantas Nana mengaku pihaknya akan berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Hal itu tak lain untuk menambah pengadaan kamera CCTV di kawasan yang rawan terjadinya tindak pidana, khususnya wilayah yang rawan begal sepeda.

Sidang Etik 18 Polisi Pemeras Penonton DWP Asal Malaysia Digelar Minggu Depan

"Ini masih kita koordinasikan lagi dari kepolisian kemudian dari Pemda untuk memasang lagi beberapa lokasi yang kita anggap di lokasi tersebut banyak menimbulkan kerawanan khususnya terkait pembegalan pesepeda," kata dia.

Sebelumnya diberitakan, aktor senior Anjasmara menjadi korban begal saat bersepeda di Jalan Jenderal Sudirman, Senin pagi, 19 Oktober 2020. Polisi pun mengecek lokasi untuk memburu pelaku.

Propam Polri: 45 Orang WN Malaysia Jadi Korban Pemerasan Polisi saat Nonton DWP, tapi Bisa Bertambah

Adapun lokasi kejadian perkara ada di wilayah Kepolisian Sektor Setiabudi dan akan dilakukan pengecekan kamera CCTV yang ada di sekitar lokasi.

"Kami juga mau cek CCTV di lokasi untuk mencari identitas pelaku," ujar Kapolsek Metro Setiabudi AKBP I Made Bayu Sutha saat dikonfirmasi Rabu, 21 Oktober 2020.

Selain itu, Kepala Dinas Penerangan Korps Marinir (Kadispen Kormar) Letkol Marinir Gugun Saeful Rachman membenarkan insiden percobaan pencurian dengan kekerasan atau pembegalan yang dialami oleh salah seorang prajurit Marinir bernama Kolonel Marinir Pangestu Widiatmoko.

Menurut Kadispen Kormar, kejadian percobaan pencurian dengan kekerasan atau pembegalan itu terjadi ketika korban, Kolonel Marinir Pangestu Widiatmoko, menjalankan rutinitasnya setiap hari gowes atau bersepeda dari kediamannya yang berlokasi di Cilandak, Jakarta Selatan, menuju kantornya Markas Komando Korps Marinir Kwitang, Jakarta Pusat.

"Beliau hampir setiap hari berangkat kerja gowes dari kediamannya di Cilandak ke Mako Kormar Kwitang," kata Letkol Marinir Gugun Saeful Rachman kepada VIVA Militer, Senin, 26 Oktober 2020.

Terbaru, aksi begal sepeda menimpa pria bernama Hendra Gunawan (41 tahun) ketika melintas di Jalan Puri Indah Raya, Kembangan, Jakarta Barat, pada Selasa, 27 Oktober 2020 lalu.

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat, Kompol Teuku Arsya Khadafi, mengatakan semua berawal ketika korban dan temannya berkeliling di Jalan Puri Kencana ke arah Jalan Puri Indah Raya. Dalam perjalanan itu, pelaku begal yang mengendarai sepeda motor berbocengan mengadang. Korban sebenarnya sempat melawan hingga tersungkur dari sepeda.

"Salah satu pelaku memegang badan korban, secara refleks korban langsung memegang tangan pelaku sehingga menyebabkan korban tidak seimbang lalu terpental dan jatuh," ujar dia kepada wartawan, Kamis, 29 Oktober 2020.

Diketahui, Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Polisi Nana Sudjana menyebut sejauh ini pihaknya telah menangkap 10 orang begal sepeda di wilayah hukumnya. Sepuluh tersangka ini ditangkap dari enam lokasi kejadian. Total sejauh ini ada 12 kejadian. Dengan demikian, hingga kini masih ada enam kejadian yang belum terungkap. 

"Kami berhasil menangkap 10 tersangka," kata dia di Markas Polda Metro Jaya, Selasa, 3 November 2020. (ase)

Baca juga: Waktu Rawan Begal Sepeda: Jam 6 sampai 9 Pagi

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya