Admin Medsos STM se-Jabodetabek Kembali Ditangkap Polisi

Demo Omnibus Law yang berujung ricuh
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Galih Pradipta

VIVA - Polda Metro Jaya menangkap lagi dua admin media sosial STM se-Jabodetabek sebagai pelaku penghasutan hingga membuat demo menolak Undang Undang Cipta Kerja atau Omnibus Law Cipta Kerja sempat rusuh pada 8 dan 13 Oktober 2020. Dengan demikian, total ada lima orang yang ditangkap.

Kapolres Bilang Polisi Tembak Pelajar hingga Tewas di Semarang Ingin Melerai Tawuran

"Kami mengamankan lima orang selaku admin yang selama ini mereka terus menyuarakan, menghasut dan memprovokasi para pelajar ini datang ke Jakarta untuk melakukan aksi," kata Kapolda Metro Jaya, Inspektur Jenderal Polisi Nana Sudjana, di Markas Polda Metro Jaya, Senin, 26 Oktober 2020.

Kelimanya, sudah ditahan di Mapolda Metro Jaya. Namun, Nana belum merinci soal identitas dua admin lagi yang dicokok.

Kronologi Polisi Tembak Pelajar hingga Tewas di Semarang

Baca juga: Polisi Buru Dalang di Balik Aksi STM se-Jabotabek yang Ricuh

Nana mengatakan, keduanya masih terus menjalani pemeriksaan intensif. Hal itu dilakukan guna mencari tahu dalang di balik para admin ini.

Mendikti Saintek Blak-blakan soal 960 Ribu Pelajar dan Mahasiswa Terlibat Judi Online

"Kami terus untuk melakukan penyelidikan dan pengejaran terhadap siapa yang mengajak para pelajar ini. Ini terus kami kembangkan," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, Polda Metro Jaya menangkap tiga pemuda yang diduga sebagai penggerak pelajar untuk berbuat rusuh saat unjuk rasa menolak Omnibus Law Undang Undang Cipta Kerja, pada 8 dan 13 Oktober 2020.

Tiga pelaku ini sebagai provokator, penghasut, hingga menyebarkan ujaran kebencian. Mereka adalah MLAI (16 tahun), WH (16), dan SN (17).

"Polda Metro Jaya dalam hal ini Direktorat Krimsus Polda Metro Jaya telah mengamankan tiga orang yang memang sebagai provokasi, penghasutan, serta ujaran kebencian dan berita bohong yang tersangkut masalah demo kemarin untuk undangan yang STM itu," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Yusri Yunus saat dihubungi, Senin malam, 19 Oktober 2020.

Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Irwan Anwar.

Polisi yang Tembak Pelajar hingga Tewas di Semarang Diperiksa Paminal

Kapolrestabes Semarang mengklaim penembakan dilakukan sebagai upaya melindungi diri lantara diserang saat membubarkam tawuran.

img_title
VIVA.co.id
26 November 2024